kabargolkar.com - Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil (RK) berkesempatan memaparkan materi diskusi bertajuk "Kepemimpinan Transformasi Berbasis Karya," yang digelar Golkar Institute di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Jumat (30/8/2024). Mantan Waketum Golkar dibawah kepemimpinan Airlangga ini menyampaikan 4 poin penting. Dia mengatakan bahwa :
1. Keinginan menjadi pemimpin harus dilandasi niat baik, bukan sekedar mencari harta dan tahta semata. Itulah yang dia lakukan selama menjalani profesinya selaku arsitek maupun Gubernur Jawa Barat, selalu dilandasi dengan niat beribadah. "Niat ibadah, jadi gubernur, jadi arsitek niatnya ibadah," jelas Ridwan Kamil.
2. Mantan Gubernur Jawa Barat ini mengingatkan menjadi pemimpin itu ada jatah waktunya, oleh karenanya haram hukumnya menjadi sombong. "Kekuasaan hanya sementara, jadi jangan sombong. Jadi pemimpin ada akhirnya. November, September ada yang berakhir nanti Oktober berakhir. Dulu paling gaya, tiba-tiba besok tidak lagi menjabat," dia menambahkan.
3. Kerja optimal agar karya yang dihasilkan selalu dapat dikenang di hati dan mata masyarakat. "Supaya kamu diingat waktu kamu berkuasa. Saya juga tahu kalau saya jadi Gubernur Jakarta, saya juga akan berakhir. Makanya saya semangat 5 tahun yang ada ini nanti bikin perubahan,".
4. Menjadi manusia yang bermanfaat, karena sebaik-baiknya manusia merupakan manusia yang bermanfaat bagi orang lain. "Manusia yang terbaik adalah yang bermanfaat. Buat apa jadi gubernur, jadi presiden kalau gak ada manfaat," beber pria yang akrab disebut panggil Kang Emil ini.
Ridwan Kamil maju sebagai calon gubernur Jakarta bersama politisi Suswono di Pilkada Serentak 2024 mendatang.