Karya: Ihsan Subhan
Merdekalah kita
Dengan kata dan puisi sebagai doa
Membangun gedung-gedung perniagaan
Sekolah, taman-taman kota
Dan jalan ramai penuh cerita
Merdekalah kita
Bagai kokohnya tubuh beringin
Mampu menahan rusuh angin
Dari terjal resah atau banyaknya gelisah
Maka, merdekalah kita
Tanpa menyerah
tak pandai mengulum lemah
Merdekalah kita
Selalu bangkit
Tak kenal pedih dan sakit
Jika ini terjadi
Maka segeralah berakhir
Lekas sembuhlah segala penyakit
Merdekalah kita
Tanah air Indonesia
berjuta pulau dan ragam budaya
lengking seruling, denting kacapi
rimbun angklung , batik puitik,
lengkung sakti keris negeri
dan anggunnya lekuk-lekuk tarian nusantara
dari bumi pertiwi, birunya segara
Dan Merdekalah kita
Bersama Golkar dan rakyat
Membangun bangsa lebih sigap
Berpadu jadi satu
Untukmu Indonesia Maju
Jakarta, Agustus 2020
Karya: Khalid Zabidi
Ribuan tahun rantai membelenggu tubuh
hingga berdebu.
Ribuan tahun juga kepala dan hati merasa
mengembara memercik cahaya.
Ini kisah lama bergulatnya tubuh dan
kepala, kisah belenggu dan kembara yang
mengisi jalan peradaban manusia.
Gelap dan terangnya dunia, hitam putihnya
peradaban manusia selalu hendak
memenangkan kemerdekaan.
Kita harus bersiap menanggung
penderitaan bila tidak memilih kebebasan
sejak awal.
Kita mesti memilih untuk berkurban
bagi tubuh untuk menerbangkan gagasan.
Karena kemerdekaan itu adalah soal penghargaan
kepada pikiran dan rasa.
Jakarta, Agustus 2020