Kabargolkar.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menjelaskan bahwa Indonesia kini harus benar-benar fokus berprestasi di kancah Olimpiade.
Untuk itu, pesta olahraga di tingkat SEA Games dan Asian Games bukan lagi jadi tolok ukur prestasi Indonesia,
Hal itu pun terutang dalam Grand Desain Olahraga Nasional yang kini tengah dikebut.
Salah satu tujuan dari hadirnya Grand Desain Olahraga Nasional yakni meningkatkan prestasi melalui proses pembinaan yang benar hingga muaranya ke prestasi Indonesia di Olimpiade.
“Siapa yang akan diberangkatkan ke SEA Games, Asian Games dan lain-lain, tentu seperti yang saya sampaikan tadi memang benar-benar ini menjadi ajang untuk kita mencoba kekuatan kita sebelum ke olimpiade, jadi saya sampaikan kalau dulu kita banyak-banyakan kontingen, kalau sekarang kita konstelasi ke kualitas yang kita kirim benar-benar bisa menunjang ke sasaran utama kita,” kata Menpora Amali, 12/7/2021).
“Jadi kalau ada yang cuma sekadar jalan saja dan kita sudah hitung ini tidak bisa dapat medali dan sebagainya, tentu kita tidak akan kirim dan itu kita akan lakukan ke semua cabor. Mudah-mudahan ke depan cara seperti ini, cabor bisa mempersiapkan diri dan menyampaikan target secara realistis dan juga dengan hitungan-hitungan yang bisa dipertanggungjawabkan,” jelasnya.
Sementara itu, dalam SEA Games 2021 yang kini mengalami penundaan, Menpora Amali mengatakan bahwa itu tak berpengaruh kepada Pelatnas.
Cabor-cabor yang tengah melakukan Pelatnas, ia minta untuk tetap konsisten melanjutkannya.
Terlebih atlet-atlet yang tahun depan bakal tampil di kejuaraan Asian Games.
“Ya, Pelatnas kita sudah putuskan jalan terus. Saya sampaikan bahwa sebagian besar mereka yang Pelatnas ini juga untuk Asian Games yang sudah melalui reviu,” kata Menpora.
“Sejak saya masuk di Kemenpora ini semua usulan dari cabor-cabor itu melalui harus melalui reviu dari campuran akademisi, praktisi dan internal kita. Jadi tidak ada lagi negosiasi-negosiasi lagi jadi benar-benar hitungannya harus hampir mendekati presisi,” pungkasnya. [tribun]