Kabar NasionalKabar DaerahKabar ParlemenKabar Karya KekaryaanKabar Sayap GolkarKagol TVKabar PilkadaOpiniKabar KaderKabar KabarKabar KabinetKabar UKMKabar DPPPojok Kagol Kabar Photo
KABAR KADER
Share :
Menko Luhut Bahas Kemajuan Indonesia Hadapi COVID-19 di Health Business Gathering 2021
  Bambang Soetiono   04 Desember 2021

kabargolkar.com, DENPASAR - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut
B. Pandjaitan mengungkapkan bahwa jumlah kasus di Indonesia turun secara signifikan. Hal itu diungkapkannya saat menjadi pembicara kunci dalam acara Health Business Gathering 2021.

“Sejak penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Juli, jumlah kasus Covid di Indonesia mulai turun secara signifikan. Presiden memberikan saya instruksi untuk melaksanakan beberapa program untuk ini,” kata Menko Luhut dalam pembukaannya di Denpasar, Bali, Jumat (03/12/2021).

Untuk update terbaru, diketahui kasus terkonfirmasi di Indonesia per- 1 Desember 2021 yakni 278 kasus (terjadi penurunan 99,51 persen dari puncak kasus terkonfirmasi pada 15 Juli 2021). Sementara itu, jumlah kasus terkonfirmasi positif di Jawa dan Bali per tanggal 1 Desember 2021 adalah 196 kasus (terjadi penurunan 99,55 persen dari puncak kasus yang dikonfirmasi pada 15 Juli 2021). Pada periode yang sama, jumlah kasus aktif secara nasional adalah 7.883 kasus (terjadi penurunan 98,63 persen dari puncak kasus aktif pada 24 Juli 2021).

“Kita mampu menangani pandemi ini dengan baik, Negara kita adalah Negara yang baik, Saya berjanji kalau kalian investasi di sini, kita akan menjaganya,” ujarnya.

Dalam penanganan pandemi ini, Menko Luhut memaparkan bahwa defisit perdagangan alat kesehatan Indonesia terus meningkat dengan defisit perdagangan yang naik hampir 4 kali lipat dari USD 161 juta pada tahun 2013 menjadi USD 531 juta pada tahun 2020. Meningkatnya defisit perdagangan disebabkan impor alat kesehatan yang terus meningkat sejak tahun 2015. Selama dua tahun terakhir impor tumbuh dua digit (>10% yov) dan mencapai USD 703 juta pada tahun 2020. Sementara itu, pertumbuhan ekspor terbatas. Pertumbuhan ekspor sekitar 3-5% yov dalam 3 tahun terakhir dan hanya mencapai USD 171 juta pada tahun 2020.

“Indonesia mengandalkan produk impor sebagian besar untuk alat kesehatan kompleks, sedangkan produk ekspor sangat terbatas. Kita punya segalanya di negara ini. Tapi, hampir seluruh impor alat kesehatan Indonesia terus meningkat, dengan urutan dari tertinggi adalah Electrodiagnosis Devices (USD 87 juta), Ultrasonic Scanning Devices (USD 70 juta), dan Needles, catheters, cannula & more (USD 43 juta),” jelasnya.

Dalam hal ini, diketahui tren kesehatan Global akan memacu pertumbuhan industri perawatan kesehatan. Pasalnya, ada perubahan permintaan konsumen, pertumbuhan kelas menengah, penemuan terapi baru, konsentrasi penyakit & peningkatan pandemi, fokus pada pengendalian biaya, inovasi digital & telemedis.

“Industri kesehatan di Indonesia memiliki potensi besar yakni naiknya pendapatan rumah tangga kelas menengah, dan kampanye perawatan kesehatan universal,” ujarnya.

Tak ingin terus tergantung dari produk impor, Menko Luhut mengatakan bahwa pemerintah membuka peluang untuk investasi di bidang kesehatan. “Belajar dari pengalaman penanganan Pandemi Covid-19, Indonesia perlu mengurangi ketergantungan pada impor sehingga Industri kesehatan adalah salah satu area prioritas untuk Investasi,” beber Menko Luhut. Dengan dukungan untuk pengembangan industri kesehatan, dia yakin bahwa ragam ekspor akan meningkat dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah,” tutur Menko Luhut

Kabar Golkar adalah media resmi Internal Partai Golkar. kami memberikan layanan media online, media monitoring dan kampanye digital politik untuk Partai Golkar dan seluruh kadernya.
About Us - Advertise - Policy - Pedoman Media Cyber - Contact Us - Kabar dari Kader
©2023 Kabar Golkar. All Rights Reserved.