kabargolkar.com - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berencana mengembangkan industri manufaktur pada tahun 2023. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, sektor industri manufaktur tumbuh 5,01 persen pada 2022 dan diproyeksi naik menjadi 5,1-5,4 persen pada 2023.
“Kenaikan proyeksi ini sejalan dengan nilai investasi yang kami perkirakan akan mencapai Rp439 triliun di tahun 2022 dan sekitar Rp450 triliun-Rp470 triliun di tahun 2023,” kata Agus Gumiwang Kartasasmita, dikutip Jumat (30/12).
Selain itu, Menperin juga mengatakan penyerapan tenaga kerja diperkirakan naik menjadi 19,2-20,2 juta orang tahun depan. Meski begitu, Agus melanjutkan, ada beberapa kendala dan tantangan dalam mewujudkan target tersebut.
Pertama, pertumbuhan ekonomi global yang diproyeksikan melambat karena inflasi tinggi imbas kenaikan suku bunga dan gangguan rantai pasok. Kedua, depresiasi nilai tukar rupiah akibat kebijakan moneter negara maju menaikkan suku bunga.
Ketiga perang Rusia-Ukraina berpeluang berlanjut hingga 2023. Keempat, potensi ketidakstabilan permintaan ekspor imbas permintaan global menurun. “Sehingga berdampak pada pengurangan produksi dan potensi pemutusan hubungan kerja (PHK),” ujarnya.
Menghadapi tantangan tersebut, Kemenperin telah mengantisipasi dengan menyiapkan beberapa program strategis. Misalnya, restrukturisasi mesin dan peralatan industri tekstil guna akselerasi peningkatan kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT) pascapandemi Covid-19.
“Upaya ini menjadi bagian dari implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 dengan memberikan insentif investasi mesin dan atau peralatan yang lebih modern, lebih efisien, hemat energi, dan ramah lingkungan,” lanjutnya.
Lebih lanjut, peningkatan rasio penggunaan susu segar dari peternak dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri pengolahan serta mengurangi ketergantungan impor. Hal ini diwujudkan melalui pengembangan dan penguatan program kemitraan yang saling menguntungkan antara industri pengolahan susu dengan koperasi atau peternak sapi perah lokal.
Kemenperin juga akan menginisiasi pembangunan fasilitas produksi fitofarmaka yang akan dilakukan di Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi, dan Kemasan Jakarta pada 2023. Fasilitasi ini diklaim menjadi bentuk kemandirian obat tradisional terstandar sekaligus mendukung program substitusi impor.
“Strategi berikutnya, mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN), kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), serta mendorong pertumbuhan dan pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) startup berbasis teknologi,” lanjutnya.
Menperin menyebut, sebanyak 40 IKM startup ditargetkan tumbuh pada tahun 2023. Untuk mengakselerasi dan mewadahi segala aktivitas transformasi digital di Indonesia, Kemenperin telah membangun Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0).
Saat ini, PIDI 4.0 telah memiliki ekosistem transformasi digital sebanyak 35 perusahaan industri, penyedia teknologi, integrator, accelerator, startup, universitas, dan lembaga litbang. Kemudian, sebagai kelanjutan partner country Indonesia pada Hannover Messe 2021: Digital Edition, Indonesia kembali dipercaya untuk menjadi partner country pada Hannover Messe 2023.
“Kemenperin akan berpartisipasi dalam event pameran teknologi industri terbesar dunia tersebut secara fisik pada 17-21 April 2023 di Hannover, Jerman,” tandasnya.