Kabargolkar.com - Dunia pertahanan Indonesia dihebohkan dengan isu mafia alutsista. Komisi
I DPR RI ternyata sudah membentuk panitia kerja (panja) yang fokus mendalami potret formasi alutsista Indonesia.
Anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi menilai isu mafia alutsista belum perlu dibahas di komisi tempatnya bernaung. Bobby menyebut Komisi I tidak akan membahas anggaran alutsista sampai satuan 3.
"(Isu mafia alutsista) belum (perlu dibahas). Di Komisi I kita membahas anggaran secara agregat, tidak masuk ke detail, karena berdasarkan keputusan MK 2014 tidak membahas sampai satuan 3," kata Bobby, Selasa (11/5/2021).
Menurut Bobby, anggaran pengadaan alutsista Indonesia saat ini jauh dari ideal. Anggaran alutsista saat ini hanya 0,8% dari produk domestik bruto (PDB). Sementara idealnya, 1,5% dari PDB.
"Saat ini anggaran pertahanan masih jauh dari ideal, 1,5% PDB, sehingga lebih fokus ke arah pemenuhan anggaran berdasar kebutuhan postur prioritas," ucap Bobby.
Kembali ke isu mafia alutsista. Bobby menilai Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang harus mengonfirmasi ke pihak yang mengungkapkan. Seperti diketahui, isu mafia alutsista diembuskan oleh pemerhati pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie.
Lebih lanjut, Bobby mengungkapkan Komisi I DPR telah membentuk panja terkait alutsista.
"Ya baiknya pemerintah via Kemenhan yang mengkonfirmasi soal ini ke yang bersangkutan. Komisi I saat ini membentuk panja alutsista, yang akan fokus mendalami potret postur kesiapan formasi alutsista saat ini, dan renstra 2020-2024," ungkap Ketua DPP Golkar itu.
Terpisah, anggota Komisi I DPR, Muhammad Farhan, juga memiliki pandangan yang sama dengan Bobby. Farhan menunggu Kemenhan meminta konfirmasi ke Connie perihal isu mafia alutsista.
"Saya kira yang perlu melakukan konfirmasi adalah Kemenhan dengan Ibu Connie. Kita menantikan," ujar Farhan. [detik]