Kabargolkar.com – 2023 menjadi tahun politik yang tentunnya para partai politik harus mulai memanaskan mesin sedini mungkin. Sosial media menjadi salah satu media untuk partai politik dalam menyebarkan informasi yang dapat disebar luaskan dengan cepat.
Partai politik dan anggota yang ada didalamnya tentu harus terus mampu mengembangkan dan mengelola sosial media ini menjadi sebuah wadah untuk menjalin kegiatan komunikasi yang baik dan efektif di berbagai aspek yang tersedia.
Untuk mengembangkan sosial media secara menyeluruh media Kabar Golkar mengadakan workshop yang bertemakan “Empowering Social Media For Political Movement” pada Jumat, (13/1/2023), yang dilakukan secara daring dengan menggunakan Zoom Meeting yang diikuti oleh 48 peserta.
Ketua Bidang MPO DPP Partai Golkar Meutya Hafid menjadi pembukan dalam acara yang dilakukan secara online dan menyampaikan bagaimana pentingnya sosial media dalam menyampaikan informasi terutama untuk gen Z dalam menjaring informasi.
“Sosial media sebagai wadah kita untuk menyampaikan informasi secara meluruh mulai dari pusat hingga daerah, sehingga mau tidak mau kita harus terus bertransformasi untuk meraih dukungan masyarakat dari sosial media, masyarakat tentunya semakin paham dalam perkembangan teknologi setiap harinya. Semua kader harus bergerak, bangun opini positif dengan menggunakan berbagai media.” ungkap Meutya Hafid dalam acara daring tersebut.
Di acara yang sama Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Strategis Partai Golkar Erwin Aksa menyampaikan bahwa mengelola konten menjadi hal utama yang harus diperhatikan untuk dikonsumsi ke masyarakat umum. Saat ini Partai Golkar memiliki aplikasi MPO GO yang bertujuan memberikan informasi kepada kader sekaligus menjadi bagian dari media pendidikan politik. Tak hanya itu saja partai berlogo beringin ini pun menghadirkan Golkar Institute dimana menjadi ruang untuk generasi muda mempelajari dunia politik guna melahirkan pemimpin yang penuh dengan gagasan dan wawasan.
Dalam acara workshop ini juga menghadirkan dua pembicara yang menguasai pengelolaan sosial media. Muhammad Nurdiyansyah membahas terkait dengan algoritma media sosial, memahami personal branding kandidat, penyusunan PR politik kandidat, menyusun konten, dan penetrasj digital di Indonesia. Sedangkan Dadang Wahyh Setyawan membawakan materi terkait dengan cara pembuatan konten, pengenalan tools dalam penyusunan konten, menyusun konten, pedoman pembuatan konten, dan memahami tools untuk mengukur peforma.