Ia melihat Jakarta sudah menjadi kota global. “Indonesia punya Kereta Api (KA) cepat tapi AS tidak punya KA cepat. Infrastruktur sudah siap di Indonesia. Tapi kalau di Indonesia tingkat kemiskinan masih tinggi dan tingkat kebodohan masih tinggi, masih ada stunting, maka pada tahun 2045, bagaimana mau tercapai generasi Indonesia Emas dan pada tahun 2045, Indonesia masuk kepada bonus demografi yang hanya satu kali terjadi selama peradaban,” urainya.
“Bonus demografi sudah terjadi di Jepang. Makanya, Jepang cepat sekali kan menjadi negara maju setelah bonus demografi dan sekarang Jepang adalah negara yang kekurangan usia produktif karena pada masa tertentu masyarakat di Jepang tidak punya anak,” tambahnya.
Dijelaskannya, Indonesia banyak bless (diberkahi). “Cuma jangan sampai kelaparan saja ibu-ibunya dan anak-anaknya dan sekolah lah paling penting. Karena dari pendidikan itu seseorang menjadi mengerti paling tidak, mereka tidak punya ijazah dibantu lah ya, biar mereka bisa mendapatkan pekerjaan sesuai kemampuan mereka. Jangan terlalu disulit-sulitkan lah ya memcari pekerjaan di Indonesia,” tuturnya.
“Sejauh ini kampanye saya kebanyakan diisi dengam melakukan kampanye senam gemoy keliling Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW). Jadwal kampanye saya sampai 10 Februari 2024 dan setelah 10 Februari 2024, masuk ke masa tenang,” pungkasnya.