Koalisi Jokowi Pilih JK Jadi Ketua Penasihat Timses, Ini Alasannya
Kabar Golkar 13 Agustus 2018
[caption id="attachment_10026" align="aligncenter" width="780"] Jokowi-JK (Andhika Prasetia/detikcom)[/caption]
kabargolkar.com - Sekjen PKB Abdul Kadir Karding mengungkapkan alasan mengenai Koalisi Indonesia Kerja (KIK) memilih Wapres Jusuf Kalla (JK) menjadi ketua dewan penasihat tim pemenangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. JK dinilai layak menjadi tim penasihat ketimbang ketua tim pemenangan karena JK akan menjalankan roda pemerintahan saat Jokowi berkampanye.
"Terkait dengan Pak Jusuf Kalla sebenarnya memang di sisi kepatutan saja karena begini kalau beliau sebagai Wakil Presiden kemudian menjadi tim pemenangan sementara presidennya nyalon, ini menjadi pertanyaan publik, dari sisi kepatutannya karena itu dicari solusi kami-kami mengusulkan Pak JK jadi penasihat jadi dewan penasihat yang kira-kira fungsinya memberi simbolik memberi saran dan masukan mendorong kebijakan-kebijakan," kata Karding di Oria Hotel, Jakarta Pusat, Senin (13/8/2018).
Sementara itu, Sekjen PPP Arsul Sani juga mengatakan Presiden Jokowi sudah meminta JK sebagai ketua dewan penasihat tim suksesnya secara langsung. Komunikasi di antara keduanya juga telah terjalin mengenai timses ini.
"Ya beliau juga sudah menyampaikan bahwa Pak JK sudah diminta," tutur Arsul di lokasi yang sama.
Diketahui, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ditunjuk jadi ketua tim penasihat Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. JK mengatakan dirinya setuju jika ditunjuk sebagai ketua tim penasihat.
"Ya kalau penasihat tentu (setuju), kan memberikan pandangan-pandangan," tutur JK.
sumber berita
Â
Kabar Golkar adalah media resmi Internal Partai Golkar. kami memberikan layanan media online, media monitoring dan kampanye digital politik untuk Partai Golkar dan seluruh kadernya.