[caption id="attachment_11444" align="aligncenter" width="620"]
Ilustrasi Rapat Paripurna di Gedung DPR, Jakarta. (Tempo/Tony Hartawan)[/caption]
kabargolkar.com -Hasil survei Etos Institute menunjukkan ada 10 nama dari 560 anggota Dewan Perwakilan Rakyat atau anggota DPR saat ini yang layak dipilih kembali dalam pemilu 2019.
"Yang pertama Bapak Bambang Soesatyo dari Partai Golkar," kata Direktur Etos Institute Iskandarsyah di Cafe Up2You, Jakarta, Sabtu, 15 September 2018.
Iskandarsyah mengatakan sebanyak 17 persen responden akan memilih kembali Ketua DPR itu di pemilu 2019. Menyusul Bambang Soesatyo, nama Effendi MS Simbolon dari PDI Perjuangan meraih 15 persen suara.
Di urutan ketiga, politisi partai Golkar, Adies Kadir, mendapat 14 persen suara responden. Selanjutnya, Dede Yusuf dari Partai Demokrat dipilih 12 persen responden, Fadli Zon dari Partai Gerindra 11 persen, Michael Watimena dari Partai Demokrat 9 persen.
Politikus Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, berada di urutan ketujuh dengan perolehan 6 persen suara yang akan memilihnya kembali. Kemudian ada nama Okki Asokawati yang kini menjadi politikus NasDem dengan perolehan 5 persen, Hafisz Tohir dari PAN dengan 4 persen suara, dan Roy Suryo dari Partai Demokrat dipilih 3 persen suara.
Iskandarsyah mengungkapkan, sejumlah alasan responden memilih anggota DPR yang masih menjabat dan layak dipilih kembali, di antaranya 21 persen karena mampu bekerja, 18 persen karena aspiratif dan dekat dengan rakyat. Selanjutnya, 15 persen karena berani menyatakan pendapat, 14 persen karena suka pada partai politik anggota DPR berasal, 12 persen kerap muncul di media massa, 11 persen berpengalaman, dan 9 persen faktor lain.
"Pilihan lebih sering mereka jatuhkan berdasarkan rasionalitas dengan mempertimbangkan faktor portofolio dan track record calon anggota dewan," kata Iskandarsyah.
Survei ini dilakukan pada 15 Juli-10 Agustus 2018 dengan melibatkan 1.000 responden berusia 17 tahun atau lebih. Etos Institute menggunakan metode multistage random sampling dalam pemilihan sampel dan memperkirakan margin of error sebesar lebih kurang 3 persen, dengan tingkat kepercayaan 90 persen.
sumber berita