Kabargolkar.com - Menghadapi pemilu serentak tahun 2024, Badan Saksi
Nasional Partai GOLKAR (BSNPG) yang dipimpin oleh Syahmud Basri Ngabalin terus melakukan upaya penguatan kelembagaan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Salah satunya adalah melalui kegiatan Pendidikan Politik (Dikpol) dan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) untuk Pengurus BSNPG se-Indonesia yang digelar di hotel Borobudur Jakarta, pada tanggal 18-20 November 2022 lalu.
Ditemui di sela acara penutupan Pendidikan Politik Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO) DPP Partai GOLKAR, Syahmud Basri Ngabalin menyebut tujuan diselenggarakannya Dikpol BSNPG tersebut sebagai sarana konsolidasi untuk memenangkan Partai GOLKAR di Pemilu 2024.
“Pertama Dikpol BSNPG tujuannya bagaimana bisa mengumpulkan seluruh BSN seluruh Indonesia, untuk memastikan konsolidasi hidup di tingkatan paling bawah yakni TPS,” jelas Syahmud Basri Ngabalin di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta (22/11/2022).
Syahmud lantas mengungkap bahwa selain Dikpol dan Rakornis, disusun pula strategi untuk memenangkan Partai GOLKAR, yakni membuat badan khusus di bawah koordinasi BSNPG. Lembaga ini akan memiliki tugas yang lebih spesifik dan tajam terkait tugasnya menggalang suara di tingkatan TPS.
“Targetnya kita sesuaikan dengan jumlah TPS. Untuk saat ini mungkin ada satu juta lebih TPS, kalau target kita dari BSNPG menyiapkan saksi, maka ke depan kita harus siapkan kelembagaan BSNPG TPS,” ungkap kader Partai Golkar asal timur Indonesia ini.
Dirinya merasa BSNPG TPS menjadi urgent keberadaannya saat ini mengingat kebutuhan personel tingkat TPS untuk menggalang suara bagi Partai GOLKAR. Terdapat satu juta lebih TPS saat Pemilu 2024, BSNPG sendiri menghendaki adanya 5 sampai 10 saksi Partai GOLKAR di tingkat TPS nantinya.
“Sehingga kehadiran BSNPG TPS, itu bisa memastikan pelaksanaan demokrasi yang terjadi di 2024 itu, GOLKAR bisa memastikan demokrasi berjalan secara baik dan utuh,” tambah Syahmud Basri Ngabalin.
Saat disinggung mengenai pernyataan Sekjen DPP Partai GOLKAR, Lodewijk F. Paulus terkait gerakan intelijen memenangkan Partai GOLKAR, Syahmud Basri Ngabalin menjelaskan bahwa itu adalah prinsip dasar dari proses penggalangan suara BSNPG.
“Jadi kita harus pahami dulu visi BSNPG, yaitu jaga pemilih, jaga TPS dan jaga suara. Maksudnya bagaimana kelembagaan BSNPG TPS wajib memastikan bahwa 300 orang yang terdaftar dalam data di TPS itu harus menggunakan hak pilihnya pada saat pemilihan,” tambahnya.
“Yang kedua itu terkait jaga TPS, bagaimana setelah memastikan 300 orang yang terdaftar ini harus datang ke TPS untuk menggunakan hak suaranya. Hingga kita bisa minimalisir kecurangan-kecurangan yang terjadi di pelaksanaan tingkat TPS,” jelas Syahmud Basri Ngabalin.
Prinsip ketiga adalah jaga suara pemilih. Menurut Syahmud Basri Ngabalin, ketiga prinsip dan visi yang akan dilakukan BSNPG itu akan beroperasi secara senyap. Hingga diksi yang dikeluarkan Sekjen DPP Partai GOLKAR Lodewijk F. Paulus adalah gerakan intelijen sebagai cerminan dari sebuah pola senyap penggalangan suara