kabargolkar.com - Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono menegaskan hingga kini Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) masih sangat solid meski belum mengumumkan nama calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang bakal diusung.
KIB merupakan koalisi untuk Pilpres 2024 yang dibentuk Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Sampai saat ini walaupun KIB belum mengumumkan siapa nama calon presiden dan calon wakil presidennya bukan berarti kondisinya rapuh, kondisinya solid bahkan terbuka partai-partai lain untuk bersatu," kata Dave kepada wartawan, Rabu (8/3/2023).
Dave menegaskan sejauh ini komunikasi antar partai politik (parpol) di internal KIB masih berjalan. "Tetapi bukan berarti komitmen yang telah dibangun, kesepakatan yang sudah ditandatangan terancam," ucap dia.
Menurutnya, berbagai dinamika politik di luar KIB justru memperkokoh semangat untuk makin solid. "Justru dinamika di luar KIB justru menyolidkan kami komunikasi antara level ketua umum atau di bawahnya, baik di tingkat pusat atau tingkat daerah," tuturnya.
Dave melanjutkan KIB bertekad untuk memastikan Pemilu 2024 tetap berjalan secara damai tanpa ada gangguan. "Tujuan utama kita adalah pertama memastikan Pemilu berjalan sesuai target berjalan damai dan prosesnya tidak terganggu," ucap dia.
Lebih lanjut, dia menambahkan pihaknya juga memastikan agar program Presiden Joko Widodo (Jokowi) dilanjutkan pada masa yang akan datang. "Dan juga memastikan program Presiden Jokowi hari ini terus berlanjut dan diselesaikan di masa pemerintahan yang akan datang," imbuhnya.
Kritik PPP
Eks Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy meminta Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tak mengusung nama calon presiden (capres) sendiri.
Sebab, hanya ada 3 nama calon presiden (capres) yang dinilai potensial. Tiga capres potensial adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Eks Gubernur DKI Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Capres potensial jika diukur dari kombinasi elektabiltas dan kecukupan kendaraan ke depan hanya 3: Ganjar, Prabowo dan Anies," ujar Romahurmuziy kepada wartawan, Selasa (7/3/2023).
Romahurmuziy memahami bahwa PAN, PPP dan Partai Golkar yang tergabung dalam KIB memang telah mencukupi mengusung capres sendiri. Namun, mereka masih belum punya nama capres potensial.
"KIB cukup secara kendaraan, tapi calonnya sampai saat ini kan belum ada. PAN di Rakernas sudah sebut Ganjar-Erick. Di PPP untuk capres belum diputuskan dan untuk cawapres masih ada nama Erick dan Sandi. Di Partai Golkar malah belum ada nama. Bisa saja KIB nanti berbeda aspirasi ujungnya soal capres dan cawapres," ungkap Romahurmuziy.
Karena itu, kata Romahurmuziy, ketiga parpol yang tergabung dalam KIB terus membuka komunikasi dengan partai politik lainnya. Ke depan, komunikasi yang dijalani bakal lebih intens.
"Saat ini partai-partai KIB juga membuka komunikasi dengan parpol-parpol lain. Pekan lalu Partai Golkar sudah jumpa Nasdem. Makanya PPP juga jumpai PDIP. Ke depan akan ada komunikasi-komunikasi lebih intens satu sama lain antar parpol," jelasnya.