Kabargolkar.com - Ketua Bappilu Partai Golkar Nusron Wahid buka suara, terkait peluang Pilpres 2024 diikuti dua sampau tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres).
Menurut Legislator Golkar asal Jawa Tengah ini, potensi Pilpres 2024 diikuti oleh tiga paslon adalah kejutan tertentu atau mukjizat.
"Kalau kita lihat kacamata sampai saat ini potensi tiga calon, kecuali ada mukjizat. Kalau ada mukjizat atau kejutan akhir-akhir tiba-tiba dua calon, luar biasa," kata Nusron dikutip dari di kanal YouTube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia, Selasa (30/5/2023).
Waketum PBNU ini mencontohkan, semisal Partai NasDem bergabung dengan Gerindra di Pilpres 2024 mendatang. Menurutnya hal tersebut memungkinkan, terlebih politik itu dinamis.
"Bang Zufan, bosnya Pak Surya Paloh, tiba-tiba masuk angin, tiba-tiba batuk 'kita pindah dukung Prabowo' kita enggak tahu. Karena yang saya tahu partai ini sangat depend on Surya Paloh," ucap Nusron.
Kemudian, anggota Komisi VI DPR ini mengungkapkan, bahwa tiga partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan yaitu Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS berbeda dari partainya.
NasDem dan Demokrat, menurut Nusron, keputusannya terlalu tergantung dengan pemimpin atau foundingnya. Oleh sebab itu, perubahan keputusan ke depan nantinya dilihat dari pergerakan pemimpin atau founding kedua partai tersebut.
"Kalau khusus NaDem, itu kita sama-sama tahu sangat tergantung dengan Pak Surya Paloh, kalau Demokrat Pak SBY, kita enggak ngerti. Karena memang beliau sebagai founding," jelas Nusron.
"Kalau kita lihat hari ini ya tiga dan kalau tiga setelah ini poros tengah, poros alteratif, yang menangi kontestasi. Baik satu putaran maupun dua putaran," pungkasnya.