[caption id="attachment_15067" align="alignnone" width="600"] Pagelaran wayang kulit digelar semalam suntuk dalam rangka HUT ke-61 Kosgoro 1957, di Taman Krida Budaya Jawa Timur, Sabtu (10/11). [malangpost][/caption]Kabargolkar.com, MALANG - Ketua Umum Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957, Agung Laksono turut menyaksikan wayang kulit semalam suntuk di Taman Krida Budaya Jawa Timur, Jalan Soekarno Hatta, Sabtu (10/11). Pagelaran wayang kulit tersebut merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Kosgoro. Para tokoh dan kader Kosgoro 1957 pun hadir untuk memeriahkan puncak peringatan HUT ke-61. Acara pagelaran wayang kulit semakin meriah dengan datangnya beberapa tokoh, antara lain Ketua Umum Kosgoro 1957, HR Agung Laksono dan Ketua Dewan Pembina Padepokan Kosgoro 1957 Ir HM Ridwan Hisjam. Tampak hadir, Wakil Wali Kota Malang, Ir H Sofyan Edi Jarwoko hingga kader Kosgoro 1957 Ir H La Nyalla Mattalitti. Setelah seremoni penyambutan sebelum pagelaran wayang kulit, Kosgoro 1957 memberi penghargaan untuk para tokoh dan sesepuhnya, antara lain Ki Muchdi PR, Ki Muhadjir Effendy, Ki Ali Achsan Mustafa, Ki Sam Abede Pareno, Ki Najib Attamimi, Ki La Nyalla Mattalitti, Ki Peni Suparto, Ki Punto Wijoyo, Ki Syafuddin Achmad, Ki Pramono, Ki Tjokro Saputradjaya, Ki Bambang Irawan, Ki Widarto, Ki Nurcholis Sunuyeko, Ki Sa'ib, Ki Suryadi, dan Ki Sumadiono. Ridwan Hisjam dalam sambutannya mengungkapkan ada alasan kuat untuk mengadakan puncak HUT-61 Kosgoro 1957 di Malang. “Kenapa di Malang, karena erat kaitannya antara Kosgoro dan Malang. Adanya Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) di Malang adalah salah satunya," kata Ridwan Hisjam kepada awak media. Ridwan menambahkan,pendiri Kosgoro 1957, yakni Mas Isman merupakan pendiri TRIP yang ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan RI. Bahkan, kediaman Mas Isman di Kota Malang masih berdiri sampai sekarang di Jalan Pandan nomor 5. Dalang Ki Aji Dwi Santoso S.Sn MM juga tak lepas dari keterkaitan antara Kosgoro 1957 dengan kepedulian terhadap seni warisan budaya leluhur. Lembaga Kesenian dan Kebudayaan (LKK) Kosgoro 1957 yang masih eksis hingga kini adalah bukti keterikatan dengan seni budaya. “Kosgoro 1957 punya keterikatan dengan seni budaya. Sehingga digelar wayang kulit ini," sambung Ridwan yang juga anggota DPR-RI Dapil Malang Raya tersebut. Dalam pagelaran wayang kulit, Ki Aji membawakan lakon Wahyu Topeng Wojo, dengan bintang tamu Sutomo Group. Masyarakat sekitar pecinta wayang, rela begadang semalam suntuk demi menikmati hiburan tradisional yang dibawakan oleh Ki Aji. Dengan pesan-pesan moral yang terkandung dalam cerita pewayangan, masyarakat mengapresiasi gelarang wayang kulit. [malangpost]