kabargolkar.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai arah dukungan Presiden Joko Widodo tak akan berbeda dengan yang diperjuangkan partai berlambang pohon beringin itu.
Hal itu disampaikan guna merespons pernyataan Jokowi soal seorang presiden boleh berkampanye dan memihak dalam pemilu selama mengikuti aturan waktu kampanye dan tidak menggunakan fasilitas negara.
Golkar termasuk salah satu partai politik yang mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Gibran adalah putra sulung Jokowi. Sementara itu, Prabowo masih menjabat menjadi Menteri Pertahanan di kabinet pemerintahan Jokowi saat ini.
"Jelasnya itu adalah tidak berbeda dengan apa yang diperjuangkan Partai Golkar," ujar Airlangga di Hotel Prima, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (24/1).
Adapun Airlangga menyakini bahwa Jokowi akan menentukan langkahnya mengenai hal tersebut.
"Ya tentu itu bapak presiden kan tentu akan punya langkah. Tapi saya mengatakan bahwa keberpihakan dan juga aktif di politik itu bukan hal yang dilarang oleh konstitusi," kata Airlangga.
Airlangga mengatakan presiden yang juga warga negara memiliki hak konstitusional untuk boleh memilih dan juga boleh dipilih. Ia lantas bercerita bahwa para presiden yang pernah memimpin Indonesia itu berasal dari partai politik.
Di tempat terpisah, Airlangga menyinggung praktek presiden yang memberikan dukungan kepada calon presiden di negara Amerika Serikat.
"Praktek di negara lain juga sama. Pada saat Presiden Obama menjadi presiden, Hillary Clinton kampanye, Presiden Obama pun membantu. Semuanya dalam koridor-koridor yang sudah diatur di dalam perundang-undangan," ucap dia.
Adapun Airlangga tidak menjawab secara gamblang kala ditanya soal apakah Golkar yakin Jokowi akan mendukung paslon Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 mendatang.
"Kalau Golkar yakin pak presiden nyaman dengan Partai Golkar," jelasnya.
Airlangga juga tidak menjawab secara tegas ketika ditanya soal apakah pihaknya sudah ada komunikasi maupun janji temu dengan Jokowi guna membahas pernyataan tersebut. Dia hanya menegaskan bahwa gelaran pemilu memang sudah dekat, namun Jokowi juga dinilai dekat.
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman sebelumnya mengaku menyerahkan sepenuhnya ke Jokowi terkait apakah akan memihak dan turut berkampanye ke salah satu paslon atau tidak di Pilpres 2024.
Habib menjelaskan bahwa TKN menghormati keputusan Jokowi yang hingga hari ini masih menyatakan untuk netral.
Jokowi menyatakan seorang presiden boleh memihak dan berkampanye dalam pemilu selama mengikuti aturan waktu kampanye dan tidak menggunakan fasilitas negara.
"Presiden itu boleh loh kampanye. Presiden itu boleh loh memihak. Boleh, tetapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara," kata Jokowi di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/1).
Jokowi menjelaskan bahwa presiden bukan hanya pejabat publik. Dia menyebut presiden juga berstatus pejabat politik. Keberpihakan Jokowi pada Pilpres 2024 menyorot perhatian publik. Diketahui, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka mencalonkan diri sebagai wakil presiden.
Gibran menjadi cawapres yang mendampingi Prabowo Subianto. Sementara itu, Prabowo masih menjabat Menteri Pertahanan di kabinet Jokowi saat ini.