[caption id="attachment_25528" align="aligncenter" width="700"] Suasana bedah buku (kabargolkar.com)[/caption] kabargolkar.com, JAKARTA - Dalam kesempatan membuka acara bedah buku "Memoar Sarwono" di DPD Golkar DKI, Rabu (17/7/2019), Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Golkar DKI Rizal Mallarangeng mengemukakan tentang pentingnya kader-kader yang berlatar intelektual selain kaderisasi di tingkat sayap kepartaian. Rizal juga menyinggung peran dan kapasitas dari seorang Sarwono Kusumaatmadja, yang tidak lain lahir dari sebuah gerakan mahasiswa dan intelektual. Menurutnya, hal ini penting sebagai pondasi Partai Golkar, karena mereka mereka inilah yang berperan buat kemajuan dan kebesaran dari sebuah organisasi politik yang bernama Golongan Karya. "Ruh intelektual seperti Pak Sarwono datang dari kalangan sipil, dan yang sangat penting adalah datang dari sebuah aktivisme kemahasiswaan serta intelektualitas. Sehingga kaderisasi berjalan rapi dan kuat buat organisasi politik, meski sebagian dari kalangan ini tidak duduk dalam struktur partai," ungkap Rizal. Diskusi yang diselenggarakan di DPD Golkar DKI ini juga mengungkapkan pengalaman-pengalaman seru dari sosok Sarwono. Banyak hal yang belum diketahui sebelumnya, lantas dikupas oleh tokoh yang pernah menjabat sekitar satu periode sebagai Sekretaris Jenderal tersebut. Sarwono duduk di kursi nomor dua Golkar mulai 1983 sampai 1988, sebagai seorang sipil dari kalangan intelektual dengan kualitas mumpuni. Sosok yang dibutuhkan sebuah organisasi politik, sebagaimana diungkap oleh Rizal Mallarangeng dalam sambutannya. "Banyak cerita atau pun kejadian kejadian yang saya mau ungkapkan kepada semua yang hadir disini, cerita banyak dinamika seperti apa sih saya ketika ditunjuk sebgai seorang kader Golkar? Serta seperti apa pula bisa memimpin partai sebuah penguasa," demikian ungkap mantan menteri Lingkungan hidup tersebut. Sebagaimana diketahui, acara bedah buku yang diinisiasi oleh DPD Golkar DKI ini adalah sebagai momentum untuk memperkenalkan generasi muda Golkar, sekaligus menguatkan roda organisasi kepartaian. (kabargolkar)