kabargolkar.com, JAKARTA - Kerajaan Arab Saudi memberhentikan sementara ibadah umrah untuk mencegah penularan virus corona yang semakin meluas. Namun, sekarang Arab membuat kebijakan baru yang akan menutup umrah sepanjang 2020.
Melihat hal tersebut, Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily meyakini jika kebijakan dari Kerajaan Arab itu hanya bersifat sementara.
"Saya yakin bahwa kebijakan penghentian ibadah umroh ini bersifat sementara. Tentu memahami kebijakan yang diambil Kerajaan Arab Saudi untuk melindungi warga Arab Saudi sendiri," ujar politisi Partai Golkar tersebut saat dihubungi wartawan, Kamis (5/3/2020).
"Dan menghentikan persebaran Covid-19 yang dapat ditularkan akibat interaksi para jamaah umroh yang datang dari seluruh dunia," imbuh Ace.
Ace optimis, kerajaan Arab akan mencabut kebijakannya tersebut jika negara-negara yang tertular berhasil menangani pandemik Corona Virus Disease (Covid-19).
"Namun, kami yakin Kerajaan Arab Saudi akan mencabut kebijakan itu jika dapat menangani pandemik Covid-19 ini dengan lebih cepat," paparnya.
Seperti diketahui, Arab Saudi telah menutup akses sementara bagi negara-negara berpotensi tertular Covid-19 termasuk juga Indonesia. Namun perkembangan terbaru, Arab Saudi memutuskan untuk menutup akses bagi orang asing untuk masuk dan beribadah umroh sepanjang tahun 2020 hingga batas waktu yang tak ditentukan.
Hal ini tentu berdampak pada menumpuknya jamaah yang ingin berangkat namun tertunda karena kebijakan tersebut. Namun, Arab Saudi juga tidak ingin mengambil risiko dengan penularan virus yang bisa terus meluas. [gatra]