kabargolkar.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily mengaku kaget dengan kebijakan Kerajaan Arab Saudi yang menghentikan sementara calon jemaah umrah akibat virus corona.
Menurut dia, selain bahwa Indonesia sejauh ini masih terbebas dari virus corona, pihak Kerajaan sebagai pengelola Haramain hendaknya mempertimbangkan dahulu kemungkinan adanya persebaran virus corona yang bisa jadi dapat menular kepada WNI yang merupakan jemaah umroh.
“Seharusnya Pemerintah Arab Saudi sudah sangat siap untuk menghadapi persebaran virus corona Middle East Respiratory Syndrome (MERS) seperti yang pernah dialaminya pada tahun 2013 yang lalu,” kata Ace, Kamis (27/7/2020).
Menurut dia, tentu para jemaah umroh yang sudah diagendakan untuk melakukan pemberangkatan saat ini jadi terganggu. Tentu mereka sangat berharap bisa berangkat sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh travel.
“Meski kami akui pihak Arab Saudi juga memiliki pertimbangan yang kuat dengan kebijakan ini. Arab Saudi kan memang negara yang setiap hari didatangi warga negara lain dari seluruh dunia untuk pelaksanaan ibadah umroh, termasuk jemaah muslim dari Cina,” ucap dia.
Oleh karena itu Ace berharap, pemerintah Saudi bisa menjelaskan secara detil sampai kapan kebijakan ini akan diterapkan. Apakah memang di Arab Saudi sendiri sudah teridentifasi dari para jamaah umrah ini yang sudah terpapar positif virus corona.
“Saya sebetulnya sudah bertemu dengan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, dr Eka Yusuf Singka, agar perlunya ditingkatkan Sosialisasi kewaspadaan terhadap merebaknya virus corona ini. Termasuk kiat agar terhindar dari penularan virus ini,” ucap dia.
Adapun saat ini pihaknya masih menunggu penjelasan resmi dari otoritas Kerajaan Arab Saudi soal kebijakan penghentian sementara jemaah umroh ini. “Kami harus mendapatkan penjelasan, setidaknya untuk Indonesia dari Kedutaan Arab Saudi di Jakarta tentang hal ini,” ucap dia. [pikiranrakyat]