kabargolkar.com, JAKARTA - Laporan masyarakat tentang adanya dugaan pemotongan bantuan sosial (bansos) Kementerian Sosial harus menjadi perhatian khusus pemerintah.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno atau Dave Laksono. Dia mendesak Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengusut modus oknum menyunat bansos. Sebab, jauh-jauh hari Risma -sapaan akrab Tri Rismaharini- sudah mewanti-wanti agar tidak adanya kasus tersebut.
"Memang harus ditelusuri, kenapa masih ada pemotongan tersebut. Apakah karena memang tujuan untuk merampas hak rakyat, atau ada kendala lain yang di mana butuh dukungan dana dalam pelaksanaan pembagian bansos dan tidak teranggarkan," kata Dave saat dihubungi AKURAT.CO pada Minggu (8/8/2021).
Legislator muda itu menegaskan apapun alasannya hak rakyat tidak boleh disunat. Apalagi di tengah kesusahan akibat pandemi Covid-19. "Akan tetapi, apapun itu alasannya, tidak boleh hak rakyat di potong walau hanya sedikit," tuturnya.
Selain itu, Dave berpesan agar masyarakat tidak takut membuat laporan apabila menemukan kasus penyunatan bansos. Begitu juga dengan aparat penegak hukum harus merahasiakan identitas pelapor sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Yang pasti segera melaporkan, agar ada ketegasan dan penelusuran dari kepolisian," paparnya.
Sebelumnya, Risma melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke perkampungan di Kota Tangerang, Rabu (28/7/2021). Hal tersebut dilakukan untuk mengecek penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST).
Dalam sidak tersebut, Risma ingin mengetahui secara pasti mengenai penyaluran BST yang seharusnya sudah didistribusikan ke Kota Tangerang beberapa waktu lalu senilai Rp600 ribu dan beras 10 kilogram.
"Saya ini Pak, Bu, sengaja tidak kasih tahu pemerintah setempat ya. Saya sendiri mau tahu langsung bagaimana masyarakat menerima bantuan sosial ini," kata Risma di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Dalam sidak tersebut, Risma tampak marah karena mengetahui adanya pemotongan bansos. Hal itu diketahui setelah warga melapor secara langsung kepadanya.
"Kamu dananya dipotong oleh siapa? Sebut namanya, ada polisi di sini yang siap menindaklanjuti," ucap dia pada penerima bansos.
Setelah kasus itu mencuat, teranyar warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat melaporkan kasus pemotongan bansos tunai Kemensos sebesar Rp300 ribu ke Kejaksaan Negeri Karawang pada Jumat (6/8/2021).