Kabargolkar.com - Anggota Komisi IV DPR RI, Alien Mus meminta perhatian serius Kementerian Kelautan dan Perikanan RI (KKP RI) terhadap nelayan lokal di Provinsi Maluku Utara.
Hal ini disampaikan Anggota Fraksi Golkar itu dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Kementerian yang dipimpin oleh Sakti Wahyu Trenggono itu, di Senayan, Jakarta, pada 6 September 2021 kemarin.
Alien menyampaikan beberapa permasalahan nelayan, seperti nelayan di Halsel yang hasil tangkapannya di buang karena alat tangkap (perahu) nelayan yang kecil, tempat penampungan ikan tidak ada, serta pabrik es yang minim.
Selain itu, para nelayan di Haltim yang hasil tangkapan cumi dibuang ribuan ton karena tempat penampungan yang tidak memadai dan cold storage yang tidak tersedian.
"Saya terus mendapatkan laporan dari nelayan ini sangat merugikan mereka," ujar Alien kepada TIMES Indonesia melalui sambungan telepon seluler, Rabu (8/9/2021).
Oleh karena itu, Ketua DPD Partai Golkar Malut ini menekankan agar Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) harus serius memperhatikan nelayan Maluku Utara.
"Nelayan di Maluku Utara jangan diberi alat tangkap mesin Ketinting tapi diberi alat tangkap yang besar, sebab dalam kondisi tertentu gelombangnya cukup tinggi," tegasnya
Alien Mus juga berpesan agar menteri, Sekjen serta jajaran KKP RI sering-sering berkunjung ke Maluku Utara sehingga menyaksikan langsung kebutuhan dan kondisi nelayan di wilayah tersebut. "Jangan hanya ke daerah lain supaya mengetahui secara langsung persoalan nelayan Maluku Utara," tandasnya.(timesindonesia.co.id)