Kabargolkar.com - Dalam rangka memperkuat pemberdayaan masyarakat saat pandemik Covid-19, anggota Komisi XI DPR RI, H. Muhidin Mohamad Said, bersama tim ekonomi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah memberikan penyuluhan jasa keuangan dan pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi wabah penyakit yang melanda dunia saat ini.
Dikesempatan itu, H. Muhidin Mohamad Said diwakili tim kerjanya, terdiri dari Salihudin, Muhlis U. Aca, dan Wahid Tarim. Sedangkan dari OJK Provinsi Sulteng diwakili Kepala Subbagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sulteng Wahyu Kresnanto.
Kegiatan penyuluhan jasa keuangan disertai memberikan bantuan sembako kepada masyarakat di bumi air Luwuk Banggai dan sekitarnya digelar di Kantor Bupati Kabupaten Banggai. Kegiatan penyuluhan ini dihadiri langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Banggai H. Furqanudin Masulili, dan Wakil Ketua DPRD Banggai Syamsul Bachri Mang, dan beberapa anggota DPRD Banggai dari Fraksi Golkar.
Seperti biasanya, penyuluhan keuangan OJK menjelaskan bagaimana tugas dan fungsi OJK di Sulteng. Kepala Subbagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sulteng, Wahyu Kresnanto memberikan penjelasannya kepada peserta penyuluhan dengan gamblang dan lugas.
Dalam paparannya, secara singkat, Wahyu memperkenalkan tentang apa itu OJK. Kemudian, apa saja industri yang diawasi oleh OJK.
Dijelaskan Wahyu, OJK mengawasi IKNB seperti perasuransian, lembaga pembiayaan, dana pensiun, lembaga keuanggan khusus, jasa penunjang IKNB, dan lembaga keuangan mikro.
Selanjutnya OJK mengawasi Bank Umum (syariah dan konvensional), BPR (syariah dan konvensional). OJK juga mengawasi pasar modal.
Wahyu juga menjelaskan restrukturisasi kredit dan pembiayaan. Kemudian peran serta Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta bagaimana syarat mendapatkan KUR. Demikian pula, ketentuan mendapatkan KUR super mikro.
Menurut Wahyu warga terdampak pandemi Covid-19 menjadi sasaran dalam KUR ini. Dari dialog tersebut peserta sangat antuasias bertanya.
Pertanyaan dari warga tentang stimulus apa yang diberikan OJK dalam menghadapi pandemik, dan berapa bunga dana KUR saat ini. Pertanyaan kedua, kenapa tidak diberikan sebagai bank penyalur KUR dan bagaimana mengetahui pinjaman online yang resmi atau tidak resmi.