Kabargolkar.com - DPR RI meminta kepada pemerintah untuk untuk menggelar 'karpet merah' kepada investor migas raksasa dunia yang akan masuk ke Indonesia. Hal ini perlu dilakukan, mengingat persaingan antar negara dalam menjaring investor migas semakin ketat di tengah surutnya produksi minyak mentah di dalam negeri.
Wakil Ketua Komisi VII DPR, Maman Abdurrahman menekankan agar Indonesia tidak khawatir dalam memberikan kemudahan berinvestasi bagi calon investor. Ia pun menghimbau jangan sampai terkesan bahwa membuka karpet merah lantas Indonesia pro dengan pihak asing.
"Oh enggak, ini adalah sinergitas pemilik modal dengan masyarakat. Karena kalau tanpa mereka gak bisa, investasi hulu migas investasi padat modal. Jadi poinnya di situ saja kita harus sudah mulai berani lah jangan pada takut, seakan-akan kalau kita buka karpet merah kita pro pada antek-antek asing," kata dia kepada CNBC Indonesia dalam Energy Corner, Senin (25/7/2022).
Selain itu, Maman juga menyayangkan adanya aturan berupa pungutan untuk setiap kegiatan hulu migas di lepas pantai oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pasalnya, jika kegiatan eksplorasi migas dikenai pungutan, maka dapat membebani dan menghambat para pelaku usaha hulu migas berinvestasi.
Apalagi, industri hulu migas saat ini banyak dipersepsikan sebagai 'sunset industry'. Sehingga seharusnya kebijakan-kebijakan yang menghambat minat investasi dihapuskan.
"KKP memungut semua aktivitas di lepas pantai. Salah satunya adalah aktivitas pengeboran lepas pantai, di hulu migas ini justru gak berpihak. Kalau semua orang sudah setengah mati eksplorasi kemudian ditambahkan, investor di dunia migas pull out, salah satunya seperti itu," ujarnya.
Senada, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menambahkan bahwa pengenaan pungutan di setiap kegiatan eksplorasi akan berpengaruh pada minat investor menanamkan investasinya. Mengingat setiap kegiatan eksplorasi belum tentu menemukan hasil.
"Tadi pak Maman sudah sebutkan mengenai yang ada di laut, kegiatan eksplorasi saja kalau harus kena pungutan ini itu, eksplorasi kan belum ada uang masuk," katanya.
Oleh sebab itu, ia berharap agar pemerintah dapat membuka karpet merah bagi para investor. Terutama di tengah upaya menggenjot produksi migas nasional.
"Kita buka karpet merah buat investor, jangan awal-awal sudah kena pungutan meskipun nilainya gak besar tapi kenyamanan terganggu," kata dia. (cnbc.indonesia.com)