Kabargolkar.com - Belakangan ini media sosial Tiktok sempat membuat geger warganet dikarenakan maraknya video ngemis online.
Tak tanggung-tanggung, di antara video Tiktok tersebut terdapat postingan yang menampilkan seorang nenek yang rela berendam hingga mandi lumpur demi memperoleh gift dari warganet yang menjadi penontonnya.
Semakin ke sini, semakin banyak warganet lainnya yang geram dengan tindakan tersebut hingga muncul istilah “ngemis online” pada fenomena tersebut.
Fenomena ngemis online ini pun membuat Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar yakni Christina Aryani angkat bicara.
“Lalu terkait fenomena ngemis online ini sedikit akan saya angkat saja. Jadi, ini kan memang awalnya lewat Tiktok di Suriah jadi pengemis dan pengungsi di sana, kemudian diorganisir untuk bisa bikin video Tiktok dengan tujuan mengemis, meminta uang, bahkan dapat gift,” ujarnya.
Kemudian ia melanjutkan, “sayangnya hal ini juga masuk ke Indonesia saat ini. Yang kita lihat belakangan ini orang disiram lumpur dan lain lain agar dapat gift dan lain-lain.”
“Sebenarnya, kita sudah sudah tegur kominfo untuk segera melakukan hal yang seharusnya dilakukan, take down lewat platform dan lain-lain, tetapi kominfo kan nunggu regulasi setelah keluar surat edaran dari kemensos baru deh,” tutur Christina dalam Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Menteri Luar Negeri RI di Senayan, Jakarta, pada Senin 30 Januari 2023.
Selain itu, Christina juga berharap agar TVRI dan RRI serta lembaga penyiaran publik lainnya tidak menggaungkan hal-hal dehumanisasi atau merendahkan martabat manusia.
Dirinya juga mengatakan merasa prihatin dan sedih dengan kondisi masyarakat yang seperti ini karena berpotensi menormalkan kekerasan.
Bahkan hal demikian pun dinilai lucu hingga diberikan gift oleh masyarakat. Menurutnya ini bukanlah hal yang patut dibenarkan.
Kemudian, Christina juga berusaha saling mengingatkan pada anggota dewan lainnya bahwa mereka memiliki peran penting untuk mengembalikan martabat bangsa. (smol.id)