Kabargolkar.com - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Golkar, Firman Soebagyo terus pelototi, rencana pemerintah membuka keran impor beras untuk mengatasi lonjakan harga dan minimnya produksi di dalam negeri.
Merespon hal itu, Waketum Partai Golkar ini mengatakan, hal tersebut sangat membahayakan. Karena akan menyebabkan, negara ketergantungan impor dan petani jadi malas berproduksi.
Sebagaimana diketahui, Badan Pangan Nasional (Bapanas) ancang-ancang mengeluarkan kebijakan impor beras sebanyak dua juta ton dari Thailand tahun ini. Rencana impor beras ini untuk menanggulangi harga beras yang lebih tinggi dari biasanya.
“Kita tidak bisa (terus) mengandalkan yang namanya ketersediaan pangan itu dari impor sekalipun murah. Kita tidak boleh bergantung kepada itu,” kata Firman dalam keterangan persnya, Kamis (22/2/2024).
Kemudian, Legislator Golkar ini menuturkan, petani Indonesia sudah sangat luar biasa bekerja untuk memproduksi kebutuhan pangan 273 penduduk Indonesia. Dengan keterbatasannya, para petani terus semangat memacu lahan pertanian miliknya agar terus bisa menghasilkan.
Namun, ketika Pemerintah membuat kebijakan yang tidak bisa memberikan kontribusi positif bagi petani. Maka ditakutkan profesi mulia ini bakal ditinggalkan.
“Petani kita lambat laun akan tergerus. Mereka menjadi apatis, tidak mau bertani karena tidak lagi menguntungkan. Kalau dia tidak mau bertani, kita negara yang jumlah penduduk yang besar ini akan sangat bergantung dari produk pertanian luar negeri itu, itu sudah posisi berbahaya,” tegasnya.