kabargolkar.com - DPD Partai Golkar Kabupaten Deliserdan kekurangan Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) perempuan. Saat ini, Golkar Deliserdang butuh satu lagi Bacaleg perempuan. Menurut Sekretaris DPD Golkar Deliserdang, Zul Amri, sesuai ketentuan, keterwakilan perempuan harus dipenuhi 30 persen.
"Tinggal satu perempuan lagi yang belum ada. Kalau untuk yang laki-laki sudah terpenuhi. Keterwakilan perempuan harus 30 persen, dan hitungan seluruhnya harus ada 20 orang untuk menempatkan di semua Dapil. Saat ini kita itulah kurang satu," ujar Zul Amri Kamis, (12/1/2023).
Anggota DPRD Deliserdang ini menyebut, pihaknya kekurangan formasi di Dapil 6 Deliserdang. Di Dapil Kecamatan Percut Seituan dan Batangkuis itu kebutuhannya harus ada empat perempuan. Selama ini disebut baru 3 yang disiapkan.
"Kita masih kurang satu karenakan ada penambahan dan perubahan alokasi kursi di Dapil 6. Sebelumnya kan 11 kursi dan nanti mau jadi 12 kursi. Kalau 12 kursi harus 4 perempuannya. Kitakan sudah lama susun tapi saat ini ada perubahan alokasi kursi," kata Zul Amri.
Anggota dewan yang sudah dua periode menjabat ini membantah kalau disebut untuk kebutuhan perempuan ini partainya asal tempatkan seseorang.
Ditegaskan setiap orang yang didaftarkan menjadi Caleg adalah orang-orang terbaik. Untuk di Dapil 6 dicontohkan sosok perempuan yang direncanakan untuk dipasang adalah sosok Jenda Muli.
Jenda sempat menjadi saingan dari OK Arwindo yang saat ini menjabat sebagai anggota dewan.
"Jadi nggak hanya sekedar menempatkan saja. Misalkan Dapil 6 Jenda Muli, suara dia relatif bagus. Kalau masalah dia kalah di lapangan masak yang kalah harus kita menangkan. Ya menyalahi undang undang. Yang pastinya kader terbaik pasti yang dipasang," ucap Zul Amri.
Zul menjelaskan 50 orang Bacaleg yang akan dipasang merupakan orang-orang terbaik. Selain dari kader dan pengurus partai juga ada dari 10 organisasi sayap yang ada dihalahirkan dan melahirkan Partai Golkar. Mereka harus mendapat rekomendasi dari Ketua-Ketuanya.
"Di Golkar Caleg itu minimal telah menjadi pengurus Golkar paling sedikit 5 tahun atau satu periode. Baru bisa main. Ya, baik tingkat kecamatan maupun Kabupaten Kota. Itu untuk ranah kepengurusan. Artinya selama 5 tahun dia sudah mengalami proses pembelajaran dan pelatihan pelatihan Terkait tentang ke Golkaran. Baru Hasta Karya yang merupakan 10 organisasi sayap," ucap Zul Amri.
Ditambahkan, sisanya selain itu hanya ada 10 persen untuk para tokoh-tokoh yang memang menginginkan golkar sebagai Partai untuk menjadi jembatannya di legislatif. Disebut harus punya potensi seperti mantan ASN atau Birokrat.