Kabargolkar.com - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional SOKSI, Ali Wongso menegaskan komitmen
SOKSI mengawal Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto (AH) sebagai Capres Partai Golkar pada Pemilu 2024, karena SOKSI menjunjung tinggi Keputusan Munas X Partai Golkar 2019 sebagai forum tertinggi Partai berdasarkan AD/ART serta Keputusan Rapimnas Partai Golkar 2021 selain Keputusan Rapimnas SOKSI Tahun 2021.
"Komitmen ini perlu kami tegaskan sebab kami amati dan antisipasi dimasa menjelang Pemilu 2024 ini ada eskalasi tantangan bahkan bukan tak mungkin suatu gangguan pihak tertentu terhadap Partai, dan itu kami anggap biasa saja, ibarat ‘pohon yang makin tinggi’, logikanya angin akan makin besar menerpanya, tetapi pohon yang dikomandoi Ketum AH ini, adalah Pohon Beringin yang akarnya dan pohonnya tentu kuat, jadi niscaya pohonnya tetap berdiri tegak kokoh bahkan tambah besar dan kuat, dimana SOKSI adalah bagian dari itu," tegasnya kepada wartawan dalam acara pelantikan LKBH SOKSI dan Bakornas FOKUSMAKER pada Senin sore (27/9) yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan di Aula DPP Partai GOLKAR, Slipi Jakarta.
Politisi senior itu juga yakin seluruh kader Partai Golkar dimanapun solid dan selalu berkomitmen menjaga disiplin organisasi dengan taat asas melaksanakan dan mengawal segala putusan strategis partai sesuai AD/ART Partai Golkar, serta menjunjung tinggi etika politik sesuai doktrin karya kekaryaan yang menjiwainya dalam berpolitik.
“Hal tersebut merupakan karakter kader Golkar, karena itu jika ada perilaku politik yang ‘menghalalkan segala cara’ bagaikan ‘animal political’ , maka itu bukanlah karakter kader Golkar yang karya kekaryaan. Misalnya saja jikalau ada oknum kader yang `kebelet` atau kepingin menjadi Ketum Partai Golkar, ya mesti tunggulah di Munas 2024 pasca Pemilu 2024 mendatang, jangan mencoba `mengolah-olah` dan `menggoreng issu picisan` tak mutu, hanya demi memenuhi syahwat politiknya yang berakibat dapat ditunggangi ‘saingan partai’ dan korbankan perjuangan jutaan kader Partai Golkar,” tambahnya.
Ketum SOKSI itu mengingatkan jangan sampai ada kader yang keblinger ibarat "sel jahat atau duri dalam daging" atau "menggunting dalam lipatan" yang merecoki strategi perjuangan dan road map Partai Golkar menuju 2024.
Jika ada yang demikian, katanya, harap kembali ke jatidiri sebagai kader karya kekaryaan. “Karena itulah SOKSI mendukung penuh pernyataan, kader agar patuh pada satu komando, jika ada yang tak mau satu komando supaya minggir dulu", artinya yang memang tak bisa bekerja bersama mengawal putusan Partai, silahkan diam saja dipinggir , jangan coba-coba menganggu, sebab Partai mau besar dan bertujuan menang demi kemajuan bangsa negara. Untuk pengamanan tujuan itu, partai juga punya peraturan yang dapat digunakan jika dipandang sudah perlu guna mendisiplinkan kader demi kepentingan perjuangan partai,” jelas Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar itu