[caption id="attachment_8753" align="aligncenter" width="700"]
Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI asal Golkar, Adi Darma [/caption]
kabargolkar.com -�Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI asal Golkar, Adi Darma, mengakui persaingan menuju DPR RI, di Pileg 2019 nanti cukup berat.
Banyaknya caleg berlatar kepala daerah membuat persaingan semakin sengit. "Iya, kali ini ramai," kata mantan Walikota Bontang ini, Selasa (17/7/2018).
Adi pun mengaku bersyukur dipercaya oleh Golkar sebagai Caleg DPR RI. "Saya bersyukur. Partai saya (Golkar) memberi kesempatan kepada putra daerah untuk memerjuangkan daerahnya," ucap Adi.
Sebagai mantan kepala daerah, Adi mengaku memahami apa yang dibutuhkan masyarakat Kaltim.
Menurutnya, Kaltim sangat tertinggal terutama soal infrastruktur. Tanpa infrastruktur yang baik, menurut Adi, akan sulit mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
"Jalan antar desa, antar kecamatan, dan antar kabupaten/kota belum baik. Dan ini statusnya jalan nasional. Kemudian, bagaimana masyarakat mau menjual hasil panennya ke hilir jika waktu tempuh ke hilir itu berhari-hari," ujar Adi.
Ketertinggalan infrastuktur dan persoalan perimbangan alokasi anggaran dari Pusat untuk Kaltim, lanjut Adi, akan menjadi fokus perjuangannya jika dipercaya rakyat untuk duduk di Senayan.
"Saya akan suarakan bagaimana kondisi Kaltim ke depan. Bagaimana infrastrukturnya, pariwisatanya. Kemudian bagaimana alokasi anggarannya dari Pusat. Selama ini kita nilai masih sangat kurang. Baik itu anggaran infrastruktur, maupun dana perimbangan untuk daerah," urainya.
Soal peluang terpilih, Adi mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat.
"Semua punya peluang yang sama. Saya tak bisa memprediksi. Tinggal masyarakat saja yang menentukan siapa jubir (juru bicara) yang mereka percaya untuk bersuara di DPR RI," tutur Adi Darma.
sumber berita