kabargolkar.com - Nama Maman Abdurrahman memang dikenal luas di dunia politik kaliber nasional, kendati demikian belum banyak pegiat UMKM yang mengenal sosoknya.
Pria kelahiran 10 September 1980 ini menempuh pendidikan di Universitas Trisakti jurusan Teknik Perminyakan.
Selama kuliah, Maman Abdurrahman aktif di organisasi mahasiswa dan sempat menjabat sebagai Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti. Kemampuan kepemimpinan dan pengetahuannya terhadap isu-isu sosial terasah di sini. Maman juga merupakan tokoh reformasi/ aktivis 98.
Setelah menyelesaikan pendidikan tinggi, Maman memulai karier politiknya di Partai Golkar. Maman diperiode 2019-2024 menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI yang membidangi energi, riset dan teknologi, serta lingkungan hidup.
Di lingkungan pemerintahan, ia juga sempat menjadi tenaga ahli di Kementerian Sosial pada 2018 lalu.
Sebelum mengemban amanah sebagai Menteri UMKM pada kabinet merah putih, Maman terpilih kembali sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029.
Elite Golkar ini diminta Presiden Prabowo untuk mengambil peran utama untuk mengembangkan UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.
“Ada harapan besar dari Pak Prabowo kepada saya untuk bisa mengamankan 92 persen sektor UMKM ini, yang terbagi dari mikro, kecil, dan menengah,” ungkap Maman setelah bertemu Prabowo di kediamannya di Jakarta 14/10 lalu dilansir dari Tempo.
Maman mengungkapkan jika Prabowo ingin UMKM di Indonesia naik kelas. Usaha kecil bisa naik kelas jadi usaha menengah, dan usaha menengah bisa naik kelas jadi usaha besar.
Saat ini jumlah UMKM di Indonesia sudah mencapai 64,2 juta unit dimana 92 persen diantaranya adalah usaha skala mikro.
Dengan ditunjuknya Maman Abdurrahman sebagai Menteri UMKM, Prabowo berharap kementerian UMKM nantinya akan lebih fokus pada kebijakan strategis bagi UMKM. Dan mencari formula agar produk UMKM bisa bersaing di tengah arus barang impor dan berbuat banyak di pasar internasional melalui kanal ekspor.