Kabar NasionalKabar DaerahKabar ParlemenKabar Karya KekaryaanKabar Sayap GolkarKagol TVKabar PilkadaOpiniKabar KaderKabar KabarKabar KabinetKabar UKMKabar DPPPojok Kagol Kabar Photo
KABAR KADER
Share :
Blak-Blakan, Lodewijk Mualaf Sejak Jadi Mayor
  Kabar Golkar   28 Januari 2019
[caption id="attachment_19350" align="alignnone" width="640"]
Peresmian Rumah Pemenangan Calon Legislatif (Caleg) DPR-RI H Lodewijk Freidrich Paulus di Jalan KH Mas Mansyur, Bandarlampung pada menjadi ajang buka-bukaan bagi Lodewijk, Sabtu (26/1). [foto: dok. IniLampung][/caption]kabargolkar.com, BANDARLAMPUNG - Peresmian Rumah Pemenangan Calon Legislatif (Caleg) DPR-RI H Lodewijk Freidrich Paulus di Jalan KH Mas Mansyur, Bandarlampung pada menjadi ajang buka-bukaan bagi Lodewijk, Sabtu (26/1). Tampil di panggung utama yang menempati teras rumah, Lodewijk yang juga Sekjen DPP Partai Golkar itu, harus menjawab pertanyaan yang diajukan pemandu acara, Hendra. Seperti talk show di televisi, Hendra mengajukan beragam pertannyaan, mulai dari soal cita-cita, perjalanan karier militer dan politik, memilih Partai Golkar, hingga soal keyakinan beragama Lodewijk menjadi seorang Muslim. "Saya menjadi mualaf (berpindah agama menjadi Muslim) ketika (berpangkat) mayor," jawab Lodewijk, mengawali kisah menjadi mualaf dari agama Kristen. Lodewijk sebelum terjun ke politik dan bergabung dengan Partai Golkar adalah seorang angota Tentara Nasioal Indonesia (TNI) dan pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopasus --pasukan elit TNI angkatan darat. Menurut Lodewijk, dorongan untuk memeluk Agama Islam berawal kedekatannya dengan seorang gadis Muslim. Ketika hal ini disampaikan kepada seorang ibu, perempuan yang dihormatinya itu selalu menyatakan, dia tidak memiliki pendirian. "Saya selalu dikatakan tidak memiliki pendirian, tidak tegas, dan seterusnya," katanya tanpa bersedia mengungkap siapa yang dimaksudkan dengan ibu itu. Hal itu yang akhirnya mendorong pria kelahiran Manado, 27 Juli 1957, itu mempelajari dan memperdalam Agama Islam. Namun, pada saat tumbuh keyakinan untuk memeluk agama yang dibawa Nabi Muhammad sollallaahu alaihi wasallam (SAW), mantan perwira tinggi TNI itu mendapat tentangan dari lingkungan, termasuk keluarganya. "Saya (kalau memeluk Islam) dikatakan akan masuk neraka," katanya. Selain itu, dia menambahkan, jika berpindah agama menjadi Islam, bisa menghambat kariernya di militer. Apalagi, ketika itu, atasannya juga nonmuslim. Beragam ancaman dan tentangan itu tak menyurutkan langkah Lodewijk untuk menjadi seorang Muslim, yang dipeluknya sekitar dua tahun sebelum dia menikah. Dalam perjalannya menjadi seorang Muslim, Lodewijk mengaku bersyukur karena banyak nikmat dan kemudahan yang diperoleh, termasuk perjalanan kariernya di militer. Sekaligus menunjukkan apa yang dikhawatirkan orang lain ketika dia akan berpindah agama, tidak terbukti. Dia mencontohkan, dari teman seangkatannya di militer, Akademi Militer Angkatan 1981, Lodewijk termasuk enam atau tujuh orang yang pertama meraih pangkat kolonel. Tidak hanya sampai di situ. Karier militer Lodewijk juga termasuk yang cemerlang. Posisi strategis di TNI AD pernah dijabat. Antara lain, sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopasus dan Panglima Kodam Bukit Barisan. Jabatan terakhir sebelum pensiun pada 2015, Lodewijk dipercaya menjadi Dankodiklat TNI AD. Seiring dengan itu, bintang di pundaknya pun menjadi tiga atau Letnan Jenderal. Setelah pensiun dari militer, Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Haji Lodewijk Freidrich Paulus terjun ke politik dan bergabung dengan Partai Golongan Karya. Mengawali karier politiknya di Golkar, Lodewijk dipercaya menjabat Korbid Kajian Strategis DPP Golkar
Kabar Golkar adalah media resmi Internal Partai Golkar. kami memberikan layanan media online, media monitoring dan kampanye digital politik untuk Partai Golkar dan seluruh kadernya.
About Us - Advertise - Policy - Pedoman Media Cyber - Contact Us - Kabar dari Kader
©2023 Kabar Golkar. All Rights Reserved.