kabargolkar.com, BANGKA TENGAH -- Ketua DPRD Bangka Tengah, Algafry Rahman mengungkapkan, kondisi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bangka Tengah saat ini mati suri, pasalnya hingga setahun belakangan tidak ada aktivitas usaha yang dilakukan badan ini untuk bisa meningkatkan pendapatan daerah.
"Kondisinya mati suri, direkturnya tidak menjalankan tugasnya dengan baik, dari tahun 2015 hingga saat ini, tidak ada usaha yang dijalankan. Saya tidak tahu persis kenapa seperti itu, namun saat ini, ada yang menyampaikan masih tahap pembenahan, untuk menyelesaikan persoalan yang ada di BUMD," jelas Algafry Rahman kepada wartawan, Selasa (26/2).
Politisi Partai Golkar ini, mengharapkan adanya direktur yang mampu dan bisa berfikir untuk meningkatkan pendapatan daerah dari BUMD ini.
"DPRD mensuport kegiatan BUMD sampai hari ini, tetapi harapan kita perlu ada pemikiran, tidak hanya mengharapkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), namun pimpinan BUMD harus bisa berkreasi tanpa menggunakan APBD karena kondisi anggaran kita yang sedikit, jadi jangan berharap penuh dengan anggaran daerah," tuturnya.
Menurutnya, perlu pemikiran yang kreatif dalam mengembangkan usaha di BUMD saat ini, karena banyak potensi yang bisa dikembangkan oleh badan ini.
"Apa saja usaha itu, BUMD bisa ber kolaborasi ke pihak swasta untuk berkembangkan. Karena keberadaan badan ini sangat penting banget, badan usaha yang di sunting melalui anggaran APBD, kalau APBD saat ini minim harapanya tidak bisa sepenuhnya menggunakan anggaran daerah, pengurusnya harus aktif untuk tujuan membangun daerah," tandasnya. [
bangkapos]