[caption id="attachment_23151" align="aligncenter" width="700"] Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie[/caption] kabargolkar.com, JAKARTA - Pemilu serentak 2019 selayaknya merupakan sebuah ajang pesta demokrasi nasional di negeri ini. Namun, ada ganjalan yang menodai pesta demokrasi ini. Yaitu, dengan terus bergugurannya para petugas KPPS yang bertugas menghitung dan mengawal suara rakyat. Hal ini menjadi sorotan di masyarakat. Jumlah korban saat ini telah mencapai 474 orang dan kemungkinan masih terus bertambah. Dewan Pembina Partai Golkar melalui ketuanya, Aburizal Bakrie menyuarakan keprihatinannya. Seraya mengharapkan dengan sangat kepada pemerintah agar benar benar serius melakukan penanganan serta penyelidikan untuk mengungkap penyebab banyaknya korban jiwa dalam pemilu kali ini. Berdasarkan rilis yang diterima kabargolkar.com pada Jumat pagi, 3 Mei 2019, Dewan Pembina Partai Golkar memberikan pernyataannya, sebagaimana disampaikan berikut ini: Kami Dewan Pembina Partai Golkar mengharapkan dengan sangat kepada pemerintah agar serius menangani dan melakukan penyelidikan mengenai sebab meninggalnya para petugas KPPS. Apalagi sekarang jumlah petugas pemilu yang meninggal sudah mencapai 474 orang dari saat proses penghitungan suara sampai sekarang, dan terus bertambah. Ini jumlah korban jiwa yang sangat banyak. Ini tidak bisa didiamkan dan merupakan tragedi nasional. Saya usul agar segera dibentuk tim khusus yang terdiri dari para dokter (IDI, kementerian kesehatan, dan lain lain), serta aparat penegak hukum. Tanpa adanya penanganan dan jawaban yang serius atas tragedi ini, maka akan menimbulkan berbagai macam isu di masyarakat. Karena itu sekali lagi kami mengharap dengan sangat agar pemerintah serius menangani masalah ini. Tak lupa empati dan duka cita mendalam dari kami untuk para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Semoga pahlawan demokrasi ini khusnul khotimah dan mendapatkan terbaik di sisi Allah SWT. Amin. Aburizal Bakrie Ketua Dewan Pembina Partai Golkar   (tim liputan)