kabargolkar.com, BANDUNG - Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung yang juga sebagai Bupati Bandung H. Dadang M. Naser menyatakan, untuk menentukan calon bupati dan wakil bupati Bandung jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bandung tahun 2020 mendatang, ditentukan berdasarkan hasil survei. Hal itu diungkapkan Dadang berdasarkan pengalamannya dua kali dalam ikut perhelatan pilkada di Kabupaten Bandung.
"Yang melaksanakan survei itu dari DPP Partai Golkar dan mininal dilakukan oleh DPD Partai Golkar Provinsi Jabar. Pelaksanaan surveinya pun dilakukan secara obyektif. Surveinya pun tidak dilakukan oleh masing-masing bakal calon," kata Dadang kepada wartawan di rumah dinas bupati Bandung di Komplek Pemkab Bandung, Selasa (2/10/2019).
Khususnya untuk bakal calon bupati Bandung, imbuh Dadang, ditentukan berdasarkan hasil survei tertinggi yang dilakukan oleh DPP Partai Golkar maupun DPD Partai Golkar Provinsi Jabar. Karena itu, Partai Golkar memberikan kesempatan dan menawarkan seluas-luasnya kepada para kader untuk mengikuti survei bakal calon bupati dan wakil bupati Bandung.
"Khususnya, kepada para bakal calon bupati Bandung itu diberikan kesempatan dua kali untuk melakukan survei. Termasuk kepada para kader Partai Golkar juga ditawari untuk daftar dan mengikuti survei dalam menentukan bakal calon bupati Bandung," kata Dadang.
Dari pelaksanaan survei itu, katanya, bisa kelihatan hasilnya, mana yang bisa dijagokan untuk maju pada Pilkada Bandung mendatang.
"Misalnya dari hasil survei itu, ini yang bisa dijagokan. Misalnya, ini berat untuk maju sehingga bisa dipasangkan dengan bakal calon lain. Yang dijagokan itu nantinya bisa dipoles, dan itulah hasil survei," katanya.
Dadang juga mengungkapkan, Partai Golkar dalam menghadapi pilkada mendatang masih membuka kesempatan kepada partai politik lain untuk melakukan koalisi jelang pilkada. Tentunya, ia mengatakan, ada mekanismenya, di antaranya dari partai lain bisa mendaftarkan ke Partai Golkar.
"Pada tanggal 4 atau 5 Oktober mendatang, kita akan melaksanakan rapat internal dulu untuk pembentukan panitia penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Bandung. Nanti siapa yang akan menjadi ketua panitianya, nanti akan dibahas dalam rapat internal tersebut," katanya.
Namun yang akan masuk menjadi panitia, kata Dadang, bukan dari kader yang akan mencalonkan diri. Ia juga mengatakan, sudah ada empat sampai enam kader Partai Golkar yang akan dicalonkan menjadi bakal calon bupati Bandung. Di antaranya, H.M. Dadang Supriatna, H. Cecep Suhendar, Firman, H. Anang Susanto, Hj. Cucu dan Ferry. (
galamedia)