Kabar NasionalKabar DaerahKabar ParlemenKabar Karya KekaryaanKabar Sayap GolkarKagol TVKabar PilkadaOpiniKabar KaderKabar KabarKabar KabinetKabar UKMKabar DPPPojok Kagol Kabar Photo
KABAR KADER
Share :
KENDALA DAN TANTANGAN DALAM MENERAPKAN PROGRAM MAKAN BERGIZI DAN MINUM SUSU GRATIS
  Suryo   02 Juni 2024
Ilustrasi Bahan Pangan Pokok
Program makan bergizi dan minum susu gratis adalah salah satu program
unggulan saat kampanye Prabowo-Gibran Pilpres 2024, program ini untuk seluruh anak-anak Infonesia mulai dari TK sampai SMA, termasuk di dalamnya sekolah kejuruan dan pesantren, program ini juga berlaku untuk para ibu hamil, diperkirakan jumlah semuanya sekitar 82 juta orang
 
Program makan bergizi dan minum susu gratis ini secara konseptual adalah sebuah program yang berdampak luar biasa ke beberapa bidang, dengan satu program bisa menjadi solusi untuk beberapa masalah di Indonesia, seperti stunting, kemiskinan, membuka lapangan pekerjaan, membangkitkan perekonomian kerakyatan, termasuk sebuah harapan bagi para petani, peternak dan nelayan meningkatkan kesejahteraan, peluang juga bagi pelaku usaha kecil dan menengah. 
 
Dari sisi ekonomi makro program makan bergizi dan minum susu gratis dengan anggaran 450 Trilyun jika diserap di seluruh wilayah Indonesia maka pertumbuhan ekonomi bisa naik sebesar 2 persen, termasuk program ini juga bisa membantu pemerintah dalam meraih swasembada pangan.
 
Ada beberapa faktor dan kendala yang harus menjadi perhatian pemerintah jika program makan bergizi dan minum susu gratis ini dilaksanakan, seperti :
 
Pertama, masalah utama adalah kesiapan sumber pangannya. Kebutuhan beras per tahun untuk memberi makan sekitar 82 juta anak sekolah dibutuhkan beras sekitar 6 juta ton beras. Sementara pemerintah saat ini masih tergantung impor beras. Salah satu tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan perekonomian petani, sumber beras harus dari hasil panen petani, bukan malah pemerintah membuat kebijakan impor beras.
 
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana strategi pemerintah agar produksi beras bisa surplus sehingga pemerintah bisa memenuhi kebutuhan beras di dalam negeri termasuk juga untuk program makan bergizi dan minum susu gratis ini ?
 
Salah satu cara pemerintah dan sebuah keharusan agar produksi beras bisa surplus adalah dengan mencetak dan memperluas lahan pertanian, tanaman padi bisa ditanam di lahan sawah, lahan tadah hujan dan lahan kering. Tambahan produksi beras bisa ditingkatkan jumlahnya dengan menanam padi gogo di lahan kering, meraih surplus beras jauh lebih cepat daripada mencetak sawah, jika mencetak sawah membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang jauh lebih besar, karena harus membangun insfrastruktur dan irigasi terlebih dahulu
 
Kedua, sumber protein seperti daging ayam, ikan dan daging sapi. Jika diestimasi kebutuhan program makan bergizi ini per tahun membutuhkan daging ayam sekitar 1,2 juta ton, ikan sekitar 1 juta ton dan daging sapi sekitar 500.000 ton.
 
Dari tiga sumber protein tersebut, produksi yang surplus adalah daging ayam dan ikan. Bahkan Indonesia termasuk negara penghasil ikan terbesar di dunia. Menurut data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2022, hasil produksi ikan di dalam negeri sekitar 24 juta ton, terdiri dari perikanan budi daya sekitar 16 juta ton dan perikanan tangkap sekitar 7 juta ton.
 
Kabar Golkar adalah media resmi Internal Partai Golkar. kami memberikan layanan media online, media monitoring dan kampanye digital politik untuk Partai Golkar dan seluruh kadernya.
About Us - Advertise - Policy - Pedoman Media Cyber - Contact Us - Kabar dari Kader
©2023 Kabar Golkar. All Rights Reserved.