kabargolkar.com, SERANG – Anggota DPRD Provinsi Banten dari Fraksi Partai Golkar, Fitron Nur Ikhsan berharap, Al Muktabar menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Banten terakhir yang meninggalkan jabatannya di saat situasi penting.

Fitron juga minta agar Gubernur Banten, Wahidin Halim dalam menjabat dapat menjadi seorang Bapak, sehingga membawa kepemimpinan di Provinsi Banten layak dan terukur.

“Bapak itu mengulurkan tangan saat anaknya bandel sekalipun. Bapak itu menyediakan waktu untuk mendengarkan meski keluhan pegawainya itu urusan pribadinya,” ujar dia, Rabu (25/8/2021).

Menurutnya, Bapak itu membimbing hingga pegawainya bisa menemukan kesempurnaan dalam bekerja, kemudian tidak dibiarkan salah dan tidak boleh menularkan kesalahannya.

“Bapak tidak akan membiarkan anaknya kabur dari rumah meski sebesar apapun persoalan yang dihadapi, Bapak ingin mengajak semua pegawainya merayakan kesuksesan pembangunan bersama sama diakhir masa jabatannya,” katanya.

Lebih jauh lagi Fitron mengungkapkan, bahwa seorang pemimpin itu seperti dai bukan hakim, yang tidak menghakimi.

“Dai membimbing, mengajak bicara dan mencegah sekecil apapun kelalaian dan kesalahan. Berbeda jika Gubernur itu hakim. Ya memang kerjanya untuk menghakimi, menunjukkan kepada publik seseorang ini salah atau benar, mampu atau tidak,” sebutnya.

Dirinya menyadari, bahwa belakangan ini ada 21 pejabat di lingkungan Pemprov Banten yang telah mengundurkan diri dari jabatannya.

“Sudah 21 pejabat, sudah macam drama yang diputar di XXI. Jangan ada drama yang lebih mengemuka dari pada keunggulan kompetitif kinerja,” tukasnya.