Kabargolkar.com - Legislator Golkar asal Garut menyoroti 10 Objek Pemajuan Kebudayaan di Indonesia.
Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar ini mengatakan, dari 10 Objek Pemajuan Kebudayaan di Indonesia, tiga objek diantaranya masih sulit untuk memulainya.
"Ketiganya adalah manuskrip, tradisi lisan, dan budaya," kata pria yang akrab disapa Kang Ferdi dalam keterangan persnya, Senin (28/11/2022).
Untuk mengatasi persoalan itu, anggota Komisi X DPR ini mengajak seluruh pelaku kebudayaan, pendidikan dan anak muda, untuk mengenal dan menginventarisirnya.
Kang Ferdi menilai, bahasa daerah yang terjadi sekarang ini lebih mengarah ke bahasa daerah pergaulan, bukan bahasa daerah aslinya.
Sesungguhnya, selama ini, pihaknya bersama Kemendikbudristek, sudah mempunyai kepentingan dalam rangka mensosialisasikan tentang kebudayaan.
“Terutama pada sejarah sejarah dan akar budaya supaya masyarakat tahu asal-usul daerah tersebut. Kemudian, masyarakat mengerti akan akar budaya yang ada di daerah tersebut,” ucapnya.
Kedua, ujarnya, sosialisasi kebudayaan dilakukan agar masyarakat mengerti pembangunan wilayah kedepannya.
Apalagi menghadapi era globalisasi ini, ujar dia, setiap orang harus melakukan inovasi dalam bentuk budaya, namun tidak menghilangkan nilai-nilai budaya itu sendiri.
“Namun jika ingin sebuah budaya dibutuhkan dan mempunyai daya tarik, terutama untuk kaum muda. Pihak DPR RI Komisi XI bekerjasama dengan Dirjen Kebudayaan melakukan transformasi teknologi dan ilmu tentang manuskrip ini,” ungkapnya.
Misalnya, tambah dia, dengan memperkenalkan melalui animasi dan aplikasi. Tentunya, pihak DPR RI Komisi XI berterimakasih atas kerjasama tersebut.
Kang Ferdi mengungkapkan, bagi anak-anak muda yang ingin terlibat memahami dan mengetahui tentang manuskrip, dapat mengunduh di aplikasi Dirjen Kebudayaan dan Instagram budaya saya.
Menurutnya, masyarakat zaman sekarang relatif kurang perhatian terhadap manuskrip. Sehingga dia memandang pengenalan manuskrip yang perlu didahulukan.
“Bukan diprioritaskan tapi didahulukan karena kalau kita bicara olahraga tradisional sudah banyak yang mengenal,” tutupnya.