Kabargolkar.com - Partai Golkar meminta semua partai yang ikut berkontestasi pada Pemilu 2024 untuk tidak menebar narasi kecurangan. Golkar menilai lebih baik seluruh energi dicurahkan untuk saling menjaga agar pemilu yang digelar serentak berlangsung sesuai komitmen bersama.
Waketum DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengingatkan, semua kandidat capres-cawapres memiliki perwakilan di pemerintahan. Bahkan memiliki kepala daerah, maka aneh kalau ada satu atau dua pihak yang meniupkan narasi kecurangan, padahal bagian dari pemerintahan.
“Saya tanya sekarang, mana dari tiga pasangan calon capres-cawapres yang tidak ada unsur pemerintahanannya di dalam? Memang di pasangan nomor 3 dan 1 enggak ada menteri-menterinya di situ? Memang enggak punya kepala daerah mereka itu?” kata Doli, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/11/2023).
Ketua Komisi II DPR RI ini menganggap, lebih positif situasi sekarang digunakan untuk saling menjaga, bukan lempar tudingan. Lagipula, ketiga paslon capres-cawapres juga berkomitmen untuk saling menjaga situasi.
“Jadi, sudah lah maksud saya kita saling menjaga, saling menjaga, enggak usah juga saling tuding-tudingan," tuturnya.
Doli juga menyinggung munculnya pakta integritas Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso merupakan gelagat terjadinya kecurangan. Pakta integritas yang beredar menunjukkan adanya komitmen untuk memberikan suara kepada pasangan Ganjar-Mahfud.
“Saya cek, saya tanya yang terindikasi tadi yang Pj-Pj yang curang itu, mainannya ke mana coba? Memang ke salah satu pasangan calon saja? Kan tidak, makanya saya kira, kita jangan membuat pernyataan yang mengundang, satu fitnah, kedua, seolah-olah kita ini enggak, yang lain iya,” ucapnya.