Kabargolkar.com - Capres 02 Presiden Prabowo Subianto menyatakan, Andi Amran Sulaiman masuk radar calon menteri pertanian (mentan) periode 2024-2029.
Dalam penilaiannya, Amran merupakan figur yang mampu membangun sektor pertanian sangat luar biasa dan membawa Indonesia mencapai swasembada.
Merespon hal tersebut, anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Golkar Firman Soebagyo tidak heran, jika Amran masuk dalam jajaran kabinet di Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Sebab, seorang menteri pertanian memang harus paham sektor pertanian. Dan lebih penting dari itu, dia harus berani kotor dalam arti yang positif.
"Ya karena yang namanya pertanian kan identik dengan sawah, dengan lahan, ya dia harus berani kotor. (Tapi) Kotor itu konotasinya bukan kotor menjadi koruptor. Tapi kotornya itu kakinya harus berani kena lumpur dan kena air. Itu filosofinya,” kata Firman, Selasa, (20/2/2024).
Karena itu, sambung Legislator Golkar ini, kriteria mentan ke depan, adalah figur yang benar-benar paham tentang masalah pertanian. Namun, paham pertanian ini bukan hanya mengetahui cara pemenuhan terhadap masalah pangan, kesediaan pangan, tapi bagaimana mendorong petani meningkatkan produksi pangan nasional. Jadi, amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan yang mengamanahkan agar swasembada pangan menuju ke kedaulatan pangan bisa terwujud.
"Ini yang menjadi landasan utama. Sebab, pangan merupakan amanat konstitusi, dan pangan itu adalah hak asasi manusia,” tegasnya.
Firman menegaskan, pemenuhan pangan merupakan hal yang sangat fundamental. Apalagi pada tahun 2030 nanti, jumlah populasi masyarakat Indonesia nanti pada tahun 2030 bakal tembus mencapai 300 jutaan penduduk.
“Semua ini harus dipenuhi pangannya, dan tentunya dari produk pangan dalam negeri, bukan impor,” tambahnya.
Sebelumnya, calon Presiden terpilih Prabowo Subianto menilai Mentan Andi Amran Sulaiman masuk sebagai kriteria menteri pada kabinet pemerintahannya.
Hal tersebut diungkapkannya saat memberikan sambutan pada acara Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani serta Food Estate Partisipatif di Kabupaten Sumedang, Selasa (30/1/2024).