kabargolkar.com, TENGGARONG – Bakal Calon Wakil Bupati Golkar Kukar menyampaikan visi misi. Sabtu (9/5) di Sekertariat DPD Golkar Kukar, di Jalan Patin, Tenggarong. Dari enam kandidat, hanya empat bakal Calon Wakil Bupati Golkar Kukar yang menyampaikan visi misi.
Diantaranya anggota DPRD Kaltim Salehuddin, KH Zaifuddin Marzuki (Guru Handil), KH Abu Ali dan Novita Iksari. Hanya Novita yang menyampaikan visi misi melalui zoom meeting karena berhalangan hadir di situasi pendemi Covid-19.
“Sedangkan H Setia Budi dan Ketua Partai Gerindra Kukar Rudiansyah tidak menyampaikan visi misi, kerena berhalangan hadir,” kata Ketua Tim Penjaringan Pilkada Golkar Kukar, Fajri Tridalaksana.
Dalam penyampain visi misi tersebut, ada tiga panelis, yakni Rektor Unikarta, Erwinsyah, mantan Rektor Unikarta, M Aswin dan mantan anggota DPRD Kukar, Rahmawati.
Dalam visi misinya Salehuddin mengangkatt tema “Terwujudnya masyarakat yang mandiri berdaya saing, sejahtera dan berahlak mulia”. Sedangkan , KH Zaefuddin Marzuki, mengusung tema “Kutai Kartanegara bersahaja, sederhana dan sejahtera”. Kemudian, KH Abu Ali, dengan tema “Menuju Kukar berkah” dan Novita Ikasari, mengangkat tema “Tebar semangat baru untuk Kukar”.
KH Zaefuddin Marzuki yang ditemui usai penyampain visi misi mendorong potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Sarang Walet. Menurutnya, sektor tersebut belum tergali secara maksimal untuk peningkatan PAD Kukar. “Sarang Walet ini potensinya cukup besar untuk PAD,” kata Guru Handil.
Dia mencontohkan di daerah Samboja, paling sedikit bisa menghasilkan 200 kilogram sarang walet per bulannya. Ia merincikan, harga sarang Walet Rp10 juta per kilonya. Jika itu dikalikan 10 bulan, bisa mencapai Rp20 miliar. “Jika 10 persen saja untuk PAD, bisa mengahasilkan Rp2 miliar. Itu digunakan untuk membangun Samboja saja, saya pikir cukup,” kata pengusaha Sarang Walet di Samboja ini.
Menurutnya, Peraturan Daerah (Perda) sudah ada, tinggal bagaimana pemerintah mengagalinya untuk sektor PAD. “Kalau itu di kelola dengan baik, luar biasa PAD kita (Kukar). Apalagi di Kukar ini hampir di 18 kecamatan ada sarang walet. Ini harus digali,” katanya.