[caption id="attachment_28945" align="aligncenter" width="700"] Gibran Rakabuming (Foto: kompas.com/Garry Andrew Lotulung)[/caption] kabargolkar.com, SEMARANG - Ketua Harian DPD I Partai Golkar Provinsi Jawa Tengah Iqbal Wibisono membuka pintu bagi Gibran Rakabuming Raka maju sebagai bakal calon wali kota Surakarta. Ia mengatakan tak ada salahnya Golkar mengincar putra sulung Presiden Joko Widodo itu. "Walau Partai Golkar di DPRD Kota Surakarta tidak bisa mengusung sendiri pasangan calon, ada peluang untuk berkoalisi dengan partai lain," kata Iqbal, melansir Antara, Kamis, 26 September 2019. Gibran sebelumnya menyerahkan berkas pendaftaran anggota PDI Perjuangan di Kantor DPC PDIP Surakarta. Ia bergabung bersama PDIP dengan harapan maju sebagai bakal calon wali kota pada Pilkada Serentak 2020 Iqbal mengakui melihat peta politik di Solo, hanya PDIP yang bisa mengusung sendiri bakal calon wali kota dan wakil wali kota pada pilkada. Namun tak menutup kemungkinan pihaknya juga mampu bila berkoalisi dengan partai lain. "Tak ada salahnya Partai Golkar Kota Surakarta mempertimbangkan tokoh muda seperti Gibran maju sebagai calon wali kota meskipun partai harus berkoalisi," kata dia. Ia menyebutkan PDI Perjuangan meraih 30 kursi DPRD Kota Surakarta pada Pemilu 2019 yang memungkinkan untuk mengusung calon sendiri. Namun apabila Gibran tidak diusung PDIP masih ada peluang dari partai lain, termasuk Partai Golkar. Golkar dengan raihan tiga kursi DPRD hanya membutuhkan tambahan 15 kursi. Hal ini bisa dilakukan dengan mengajak partai lain berkoalisi untuk mengusung Gibran. "Gibran bisa dimunculkan sebagai bakal calon wali kota sebagai jawaban masyarakat Kota Surakarta. Mengingat Solo butuh pemimpin masa depan yang ideal dengan visi keindonesiaan," kata dia. Iqbal menambahkan Solo butuh pemimpin dari kalangan muda yang punya visi ideologis akan masa depan, kreatif, dan profesional. Sosok Gibran, kata dia, memenuhi prasyarat itu. Pada Pemilu Anggota DPRD Kota Surakarta 2019, PDIP meraih 30 kursi, PKS lima kursi, Partai Golkar, Partai Gerindra, dan PAN masing-masing tiga kursi, serta PSI satu kursi. (medcom)