kabargolkar.com, JAKARTA - Komisi X DPR RI menggelar rapat kerja secara virtual bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), pada Selasa (14/04/2020). Hadir diantaranya adalah Menteri Pemuda dan Olahraga dan Deputi 3 Pembudayaan Olahraga serta Wakil ketua Komisi X, Hetifah Sjaifudian.
Memahami dampak Covid-19 terhadap ekonomi para pelaku olahraga, Hetifah mengusulkan para atlet dan pelatih sebagai penerima skema jaring pengaman sosial.
“Saya berharap agar atlet dan pelatih tetap memiliki motivasi yang tinggi. Oleh karena itu, jika memungkinkan, kita harus berusaha semaksimal mungkin agar menjadikan mereka sebagai salah satu pihak yang diberikan kesempatan untuk memperoleh program atau bantuan dalam jaring pengaman sosial di saat pandemi Covid-19 ini," ujarnya kepada Bontang TIMES, Rabu (15/4/2020).
Hetifah juga memberikan masukan terkait peran pemuda dalam pandemi virus Corona (Covid-19) saat ini.
“Sejauh ini, Kemenpora sudah merekrut 15.000 relawan di kampus. Akan tetapi, masih banyak pemuda-pemudi proaktif yang menjadi relawan dan menggalang dana namun tidak terserap oleh program tersebut. Oleh karena itu, alangkah bagusnya jika Kemenpora bisa memfasilitasi dan mendukung peran pemuda aktif tersebut seperti pengadaan masker dan hand sanitizer," ujar Hetifah.
Lebih lanjut, Hetifah juga mengusulkan pendirian posko pendampingan masyarakat untuk selanjutnya dimotori para pemuda. "Seperti kita ketahui, banyak pendaftaran program yang bersifat daring, sehingga banyak masyarakat yg tidak paham cara mengaksesnya. Jika pemuda bisa kita gerakkan melalui posko pendampingan ini, tentu saja akan sangat membantu masyarakat,” ungkapnya
Materi yang dibahas dalam rapat kerja DPR RI dan Kemenpora tersebut adalah kebijakan keolahragaan dan kepemudaan terkait dampak pandemi Covid-19, laporan hasil pemeriksaan BPK RI semester 1 tahun 2019, dan evaluasi program dan kegiatan tahun 2019.