Kabargolkar.com - Legislator asal Fraksi Partai Golkar, Puteri Anetta Komarudin menyoroti maraknya kasus barang impor ilegal, yang disulap menjadi produk dalam negeri.
Dari kasus tersebut, anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar ini merasa ada benang merah dari kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada para pembantunya, karena masih sering mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Anggota Komisi XI DPR RI meminta pihak DJBC (Direktorat Jenderal Bea dan Cukai), agar mampu mengawasi maraknya barang impor ilegal yang dicap sebagai produk dalam negeri.
"Akhir-akhirnya bapak presiden menyinggung barang-barang yang masih impor, dalam APBN, APBD sampai belanja BUMN Dan beliau statemennya cukup keras pada saat itu. Kita minta DJBC meningkatkan pengawasan dan mencegah produk impor ilegal, yang kemudian dicap jadi produk dalam negeri," kata Puteri dikutip Kabargolkar.com dari akun Instagram pribadinya @puterikomarudin, Rabu (6/4/2022).
View this post on Instagram
Puteri mengungkapkan, DJBC harus mampu melindungi dan menyelamatkan produk lokal dari gempuran produk impor ilegal.
"Karena ini akan menjadi tugas penting bagi DJBC untuk melindungi produk lokal buatan dalam negeri.Karena memang masih banyak terjadi di berbagai sektor," ucap Puteri.
"Kita juga mau dengar, langkah apa yang dilakukan DJBC untuk mengatasi hal tersebut," sambungnya.
Lebih lanjut, Puteri mencontohkan kasus penyelundupan barang impor ilegal yakni rokok di berbagai daerah.
"Penyelundupan rokok ilegal tanpa pita cukai di Riau. Kasus penyelundupan ini dapat berujung pada potensi berkurangnya penerimaan negera," tegasnya.
Kedepannya, Puteri berharap DJBC bisa merespon dengan cepat pernyataan tegas dan harapan dari Presiden Jokowi, terkait maraknya produk impor di tanah air.
"Kalau tidak diperhatikan, kasihan produk yang benar-benar diproduksi dalam negeri, hancur pasarnya digempur produk impor ilegal. Kita semua tidak mau ini terjadi," tutupnya.